Bisnis.com, JAKARTA - PT Bursa Efek Indonesia mencatat 37 perusahaan dalam pipeline pencatatan saham atau IPO di BEI. Ada sejumlah perusahaan teknologi yang masuk dalam daftar tersebut.
Direktur Penilaian Perusahaan Bursa Efek Indonesia I Gede Nyoman Yetna Setia menyampaikan sampai dengan 8 Juli 2022 telah tercatat 25 perusahaan yang mencatatkan saham di Bursa Efek Indonesia. Selain itu, terdapat 37 perusahaan dalam pipeline pencatatan saham BEI.
"Hingga saat ini, ada 37 perusahaan dalam pipeline pencatatan saham BEI," papar Nyoman, Jumat (8/7/2022).
Berdasarkan klasifikasi aset perusahaan merujuk pada POJK Nomor 53/POJK.04/2017, 9 perusahaan dalam pipeline IPO memiliki aset skala kecil atau aset di bawah Rp50 miliar, 15 perusahaan aset skala menengah atau aset antara Rp50 miliar s.d. Rp250 miliar, dan 13 perusahaan aset skala besar atau aset diatas Rp250 miliar.
Perincian pipline IPO dari sisi sektor ialah 2 perusahaan dari sektor Basic Materials; 7 perusahaan dari sektor Consumer Cyclicals; 9 perusahaan dari sektor Consumer Non-Cyclicals; 2 perusahaan dari sektor Energy.
Selanjutnya, 2 perusahaan dari sektor Healthcare; 2 perusahaan dari sektor Industrials; 4 perusahaan dari sektor Infrastructures;• 1 perusahaan dari sektor Properties & Real Estate; 3 perusahaan dari sektor Technology; 5 perusahaan dari sektor Transportation & Logistic.
Baca Juga
Selain IPO, ada juga 23 korporasi yang akan mencatatkan 29 Emisi dalam pipeline pencatatan Obligasi dan Sukuk.
Pada Jumat (8/7/2022), BEI kedatangan 3 Perusahaan Tercatat baru. PT Cerestar Indonesia Tbk (TRGU) yang mencatatkan sahamnya di papan Pengembangan BEI dan menjadi perusahaan tercatat ke-23 pada tahun 2022 di BEI.
TRGU bergerak pada sektor Consumer Non-Cyclicals dengan sub sektor Food & Beverage. Adapun Industri dan sub industri dari TRGU adalah Processed Foods.
Kemudian, PT Chemstar Indonesia Tbk (CHEM) yang mencatatkan saham serta warannya di papan Pengembangan BEI dan menjadi perusahaan tercatat ke-24 di BEI.
CHEM bergerak pada sektor dan sub sektor Basic Materials. Adapun Industri CHEM adalah Chemicals dengan sub industri Basic Chemicals.
Selanjutnya, PT Arkoya Hydro Tbk (ARKO) yang mencatatkan sahamnya di BEI dan menjadi perusahaan tercatat ke-25 pada tahun 2022 di BEI. ARKO bergerak pada sektor Infrastructures dengan sub sektor Utilities. Adapun Industri dan sub industri ARKO adalah Electric Utilities.
Total emisi Obligasi dan Sukuk yang sudah tercatat sepanjang tahun 2022 adalah 59 Emisi dari 45 Emiten senilai Rp72,85 triliun. Dengan pencatatan tersebut maka total emisi Obligasi dan Sukuk yang tercatat di BEI berjumlah 497 emisi dengan nilai nominal outstanding sebesar Rp440,92 triliun dan USD47,5 juta, diterbitkan oleh 122 Emiten.
Surat Berharga Negara (SBN) tercatat di Bursa Efek Indonesia berjumlah 156 seri dengan nilai nominal Rp4.869,95 triliun dan USD211,84 juta. Efek Beragun Aset (EBA) sebanyak 10 emisi senilai Rp4,03 triliun.