Bisnis.com, JAKARTA – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpotensi melemah karena harga komoditas- komoditas unggulan yang terjungkal.
Direktur MNC Asset Management Edwin Sebayang mengatakan tumbangnya harga beberapa komoditas seperti minyak -1,51 persen, emas -1.,57 persen, CPO -3 persen, nikel -4,5 persen dan timah -2,25 persen ditengah berlanjutnya kejatuhan EIDO sebesar -0,18 persen.
IHSG makin terbebani akibat nilai tukar rupiah yang kembali terjungkal di level Rp15.000 dan kembali naiknya yield obligasi AS kelevel +2,934 persen. Edwin menilai hal itu akan memperberat gerak langkah IHSG untuk rebound Kamis ini walaupun Indeks DJIA semalam menguat sebesar +0,35 persen dan berlanjutnya kenaikan harga batu bara sebesar +4,45 persen.
Hari ini dia memperkirakan IHSG akan bergerak di rentang 6.597 sampai 6.701. Adapun beberapa saham yang menjadi rekomendasinya adalah AGII, ICBP, CPIN, BBCA, ISAT, CMRY, SMRA, AKRA, MYOR.
Analis Artha Sekuritas Dennies Christoper Jordan dalam risetnya menjelaskan, IHSG ditutup melemah dikarenakan tekanan jual yang masih cukup tinggi didorong oleh kekhawatiran akan inflasi serta kenaikan suku bunga pada akhir bulan ini. Selain itu juga ditekan oleh penurunan harga komoditas.
Dennies memprediksi IHSG akan menguat pada perdagangan besok. Secara teknikal, candlestick sudah tertahan di support kuat lower Bollinger band dengan stochastic yang mencapai level jenuh jual.
Baca Juga
Diperkirakan pergerakan akan didorong terutama oleh saham big caps yang telah melemah sepekan terakhir. "Pergerakan diperkirakan terbatas dikarenakan masih dibayangi kekhawatiran akan inflasi dan kenaikan suku bunga," jelas Dennies.
Selanjutnya, Dennies memperkirakan IHSG bergerak pada level support 6.547 dan 6.596 serta resistance 6.700 dan 6.755.