Bisnis.com, JAKARTA – PT Dayamitra Telekomunikasi Tbk. (MTEL) atau Mitratel disebut menjadi salah satu pihak yang tertarik untuk mengakuisisi saham PT Profesional Telekomunikasi Indonesia atau Protelindo.
Sebagaimana diketahui, emiten menara milik Grup Djarum, PT Sarana Menara Nusantara Tbk. (TOWR) dikabarkan akan menjual saham minoritas di anak usahanya, Protelindo dengan target dana sekitar US$1 miliar.
Direktur Investasi Mitratel Hendra Purnama mengatakan, pihaknya mencermati pelepasan saham Protelindo hanya minoritas, yakni sebesar 15-20 persen, bukan mayoritas. Menurutnya, jumlah saham yang kecil tersebut bukan merupakan target dari Mitratel.
"Yang saya tau pelepasannya minoritas, bukan mayoritas. Jadi itu bukan target kami. Jadi kalau kami melakukan akuisisi, kami harap jadi mayoritas," ujar Hendra dalam webinar Henan Putihrai Sekuritas, Selasa (5/7/2022).
Saat ini, lanjut Hendra, pihaknya tengah dalam proses melakukan akuisisi menara milik Telkomsel. Namun, dia belum bisa menyebutkan berapa jumlah menara Telkomsel yang akan diakuisisi perseroan.
"Jadi kami sudah berjalan prosesnya. Jumlah menaranya berapa masih berjalan, kami harap di kuartal III/2022 bisa kami sebutkan," ucapnya.
Baca Juga
Di awal tahun ini, Hendra mengatakan dari sisi anorganik, anak usaha PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk. (TLKM) ini menargetkan untuk mengakuisisi 6.000 menara dalam dua tahun.
"Jadi tahun ini kami bagi dua saja 3.000. Dari 3.000 kami sudah diskusi dengan Telkomsel atau operator menara lainnya," tuturnya.
Adapun tahun ini, Mitratel menganggarkan belanja modal atau capital expenditure (capex) sebesar Rp9,9 triliun atau hampir Rp10 triliun. Selama kuartal I/2022, capex ini digunakan untuk keperluan organik pembangunan menara dan untuk modal kerja.