Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Erick Thohir Janjikan Dividen BUMN Rp50 Triliun di Akhir Masa Jabatan

Erick Thohir menargetkan hingga 2024 dividen BUMN dapat setara dengan jumlah PMN yang diberikan pemerintah selama masa jabatannya.
Menteri BUMN Erick Thohir (kiri) bersama dengan Wakil Menteri BUMN II Kartiko Wiroatmojo saat mengikuti rapat kerja dengan Komisi VI DPR RI di kompleks parlemen, Jakarta, Senin (2/12/2019). Bisnis/Arief Hermawan P
Menteri BUMN Erick Thohir (kiri) bersama dengan Wakil Menteri BUMN II Kartiko Wiroatmojo saat mengikuti rapat kerja dengan Komisi VI DPR RI di kompleks parlemen, Jakarta, Senin (2/12/2019). Bisnis/Arief Hermawan P

Bisnis.com, JAKARTA - Kementerian BUMN menargetkan dapat kembali meningkatkan dividen BUMN sehingga dapat setara dengan pengeluaran penyertaan modal negara (PMN) hingga 2024.

Menteri BUMN Erick Thohir menjelaskan telah mendapatkan restu Komisi VI DPR untuk pengajuan PMN hingga Rp73,2 triliun pada 2023. Jumlah tersebut merupakan 70 persen berisi penugasan pembangunan infrastruktur dari pemerintah, 20 persen keperluan restrukturisasi dan 10 persen pengembangan usaha BUMN.

"Selama 10 tahun dividen dan pajak BUMN mencapai Rp4.013 triliun, dalam 3 tahun terakhir nilainya Rp1.200 triliun. Ini suatu angka yang baik, 3 tahun terakhir peningkatan kumulatif Rp50 triliun dalam kondisi covid-19. Artinya, efisiensi, perbaikan bisnis model berjalan," jelasnya dikutip Selasa (5/7/2022).

Lebih lanjut, Erick menargetkan hingga 2024 dividen BUMN dapat setara dengan jumlah PMN yang diberikan pemerintah selama masa jabatannya.

Kementerian BUMN menargetkan peningkatan dividen yang diberikan kepada negara dari target 2022 sebesar Rp39,7 triliun. Kemudian, pada 2023 naik menjadi Rp43 triliun dan pada 2024 targetnya mencapai Rp50 triliun.

Dengan begitu, PMN dan dividen akan berimbang , jumlah modal yang dikeluarkan pemerintah menjadi setara dengan dividen yang dihasilkan. Di sisi lain, pemerintah masih diuntungkan dari setoran pajak BUMN.

"Kami pastikan di 2024 PMN dan dividen nol-nol, jadi angka pas artinya modal yang disuntikan sudah dikembalikan secara kumulatif," tegasnya.

Erick menyampaikan, transformasi, baik dari sisi bisnis dan SDM, terbukti memberikan dampak yang signifikan terhadap kinerja BUMN.

"Perbaikan kinerja BUMN tentu memiliki dampak besar bagi masyarakat dan negara. Kalau BUMN-nya tidak sehat, bagaimana mau maksimal berkontribusi," ujarnya.

Turunkan Rasio Utang

Erick mengatakan, BUMN secara konsolidasi berhasil membukukan laba bersih sebesar Rp126 triliun pada 2021. Capaian ini melesat jauh dibandingkan 2020 yang hanya sebesar Rp 13 triliun. Tak hanya membukukan laba bersih, Erick juga terus mendorong penurunan rasio utang BUMN.

"Alhamdulillah, berkat transformasi dengan mengedepankan proses bisnis yang baik, tata kelola perusahaan yang baik (GCG), efisiensi, dan profesional, rasio utang BUMN pada 2021 itu 35 persen atau turun empat persen dari 2020 yang sebesar 39 persen," ucap Erick.

Erick mengaku akan terus mendorong rasio utang BUMN terus mengecil hingga tahun-tahun ke depan. Erick mengatakan telah memetakan utang-utang BUMN. Pemetaan dimaksudkan agar utang BUMN benar-benar ditujukan untuk kepentingan bisnis.

"Sekarang kita rapikan yang mana utang-utang produktif, dan yang mana utang-utang yang koruptif. Yang koruptif tentu kita sikat," kata Erick.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper