Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ditutup Melemah 29 Poin, Rupiah Diprediksi Tembus Rp15.000 per Dolar AS Besok

Pada pukul 15.00 WIB, mata uang Garuda ditutup turun 29 poin atau 0,19 persen ke level Rp14.972 per dolar AS.
Uang dolar dan rupiah di Dolarindo Money Changer, Jakarta, Selasa (26/4/2022) Bisnis/Himawan L Nugraha
Uang dolar dan rupiah di Dolarindo Money Changer, Jakarta, Selasa (26/4/2022) Bisnis/Himawan L Nugraha

Bisnis.com, JAKARTA - Mata uang rupiah ditutup melemah di hadapan dolar Amerika Serikat (AS) pada perdagangan awal pekan, Senin (4/7/2022).

Berdasarkan data Bloomberg pukul 15.00 WIB, mata uang Garuda ditutup turun 29 poin atau 0,19 persen ke level Rp14.972 per dolar AS.

Sementara itu, mata uang Asia lainnya ditutup bervariasi yakni yen Jepang yang melemah 0,10 persen, won Korea Selatan yang menguat 0,03 persen, yuan China yang menguat 0,07 persen, dan ringgit Malaysia melemah 0,13 persen.

Sementara itu, indeks dolar di pasar spot tercatat melemah tipis 0,01 persen ke level 105,13.

Direktur PT Laba Forexindo Berjangka Ibrahim Assuaibi mengatakan, saat ini investor mencari keamanan karena kekhawatiran tentang perlambatan pertumbuhan global.

"Data hari Jumat menunjukkan inflasi di zona Eropa melonjak ke rekor baru, menambah amunisi bagi Bank Sentral Eropa untuk meningkatkan suku bunga bulan ini," tulis Ibrahim dalam risetnya, Senin (4/7/2022).

Sementara itu, di Amerika Serikat dan tempat lain, tanda-tanda pelemahan ekonomi menjadi lebih jelas. Investor saat ini menunggu risalah dari pertemuan The Fed pada Juni, yang dijadwalkan pada hari Rabu.

"Risalah ini hampir pasti terdengar hawkish mengingat The Fed memilih untuk menaikkan suku bunga sebesar 75 bps," ujarnya.

Sementara dari dalam negeri, pasar terus menyoroti tingginya inflasi global yang berdampak terhadap inflasi di Indonesia. Tingginya inflasi pada Juni 2022 membuat pemerintah harus mulai menyiapkan strategi untuk menahan kenaikan inflasi hingga akhir tahun.

Tingginya inflasi tersebut bisa memberikan ketidakpastian dan mengganggu potensi pertumbuhan, sehingga pemerintah harus meningkatkan kewaspadaan dari kemungkinan kenaikan inflasi hingga akhir 2022. Adapun tantangan terbesar yang dihadapi perekonomian Indonesia adalah potensi terjadinya stagflasi yaitu kenaikan inflasi di tengah kondisi pertumbuhan ekonomi yang stagnan atau bahkan kontraksi.

Untuk perdagangan besok, Ibrahim memperkirakan mata yang rupiah kemungkinan dibuka berfluktuatif, tetapi ditutup melemah di rentang Rp14.960-Rp15.020.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper