Bisnis.com, JAKARTA – Harga aset kripto Bitcoin kembali mengalami koreksi dan menyentuh level terbawah selama sepekan terakhir sehingga meninggalkan level US$20.000 pada perdagangan hari ini, Jumat (1/7/2022).
Berdasarkan data CoinMarketCap, Jumat (1/7/2022), pukul 14.54 WIB., harga Bitcoin dalam 24 jam menurun 2,1 persen ke level US$19.576,79. Adapun dalam sepekan terakhir aset kripto tersebut telah menurun sebesar 6,5 persen.
Adapun pada perdagangan hari ini, Bitcoin sempat menyentuh level terendah selama sepekan yaitu US$18.765,24 pada pukul 04.04 WIB.
Tidak hanya Bitcoin, aset kripto lainnya seperti Ethereum maupun Dogecoin juga mengalami penurunan harga dalam 24 jam terakhir dengan masing-masing sebesar 2,92 persen dan 2,30 persen.
Sebelumnya, Country Manager Luno Indonesia Jay Jayawijayaningtiyas mengatakan penyebab kinerja bitcoin yang menurun kemungkinan besar karena kejatuhan UST dan 3AC (Three Arrows Capital), sehingga banyak pemberi pinjaman berpotensi mengalami kebangkrutan dan bank lari dari pasar.
“Pasar kini sedang memperhatikan bagaimana ketidakseimbangan ini akan diatasi, sehingga pemulihan bitcoin tampaknya tidak akan terjadi dalam waktu dekat,” ujarnya dalam riset yang dikutip, Kamis (30/6/2022).
Baca Juga
Jay melanjutkan, bitcoin terkena dampak dari likuiditas asetnya, di mana para pelaku pasar kini terpaksa menjual aset yang lebih likuid. Selama Juni 2022, nilai bitcoin telah merosot sebesar 35 persen, di tengah penurunan sejumlah aset kriptoin lainnya seperti ETH yang merosot sebanyak 20 persen.
Dia mengatakan jika Bitcoin tidak dapat bertahan di level support US$20.000, maka investor perlu memperhatikan level support mingguan terdekat yaitu di kisaran US$16.000.
Apabila kejatuhan pasar kripto terus berlanjut, maka kemungkinan besar para pelaku pasar akan mulai mencairkan kepemilikan altcoin mereka. Hal ini berpotensi menimbulkan kejatuhan harga besar-besaran, khususnya bagi altcoin kecil.