Bisnis.com, JAKARTA - Foxconn menemuni Presiden Joko Widodo untuk membahas progres kerja sama dan investasi bersama Gogoro, PT Industri Baterai Indonesia (IBC), dan PT Indika Energy Tbk. (INDY) di Indonesia dengan nilai investasi US$8 miliar atau sekitar Rp114 triliun.
Chairman Hon Hai Precision Industry Co. Ltd (Foxconn) Young Liu bertemu dengan Presiden Jokowi di Istana Bogor, Sabtu (25/6/20202). Menteri Investasi/Kepala BadanKoordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia turut mendampingi.
Pertemuan tersebut membahas tindaklanjut Nota Kesepahaman yang telah disepakati sebelumnya terkait dengan rencana investasi Foxconn, Gogoro, IBC, dan Indika Energy. Adapun, nilai rencana investasi tersebut sebesar US$8 miliar atau sekitar Rp114 triliun dan perkiraan penyerapan tenaga kerja lebih dari 10.000 orang.
Dalam hasil pertemuan tersebut, Bahlil mengungkapkan bahwa Presiden Jokowi sangat mengapresiasi rencana investasi Foxconn yang akan berkolaborasi dengan BadanUsaha Milik Negara (BUMN) dan swasta nasional dengan melibatkan pengusaha lokal dan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM). Kementerian Investasi/BKPM diperintahkan untuk melakukan pengawalan rencana investasi Foxconn sampai dengan terealisasi.
“Presiden memerintahkan kepada saya untuk segera mengawal sampai pada tahap eksekusi. Presiden berharap ini segera terealisasi dan satu konsep yg paling disenangi presiden ini adalah kolaborasi BUMN, PMA, dan swasta nasional yang melibatkan pengusaha lokal dan UMKM,” jelas Bahlil dalam keterangan resminya.
Bahlil mendorong agar rencana investasi Foxconn ini berlokasi di Kawasan Industri Terpadu (KIT) Batang, Jawa Tengah dengan berbagai insentif yang ditawarkan oleh Pemerintah Indonesia. KIT Batang menjadi salah satu lokasi yang menjadi bagian dari pembangunan ekosistem industri baterai dan kendaraan listrik di Indonesia, dimana saat ini telah masuk investasi dari Hyundai dan LG asal Korea Selatan.
Baca Juga
Selain itu, Bahlil juga menyatakan bahwa Foxconn juga berminat untuk investasi di Ibu KotaNegara (IKN).
“Harapannya bisa betul-betul terjadi dan berjalan dengan baik. Mereka juga berkeinginan masukinvetasi di IKN. Jadi tidak benar kalau ada orang mengatakan IKN tidak ada investasi. Banyak yang masuk,” jelas Bahlil.
Chairman Foxconn Young Liu menyampaikan apresiasi atas dukungan Presiden Joko Widodo dan Menteri Investasi/Kepala BKPM yang akan sepenuhnya memfasilitasi investasi Foxconn. Foxconn menawarkan model bisnis baru yaitu BOL (Build, Operate, Localize)untuk investasinya di Indonesia.
“Adanya model bisnis baru BOL ini akan memungkinkan Foxconn dan perusahaan Taiwan lainnyauntuk dapat bermitra lebih baik lagi dengan perusahaan Indonesia dalam membangun industri di sini,” ujar Young.
Chairman Young menyatakan keyakinannya bahwa kerja sama antara Foxconn dengan Pemerintah Indonesia ini dapat mencapai kesuksesan besar. Mengenai investasi di IKN, Foxconn juga mengungkapkan minatnya pada pengembangan smart city melalui infrastruktur bus listrik (e-bus) dan jaringan IoT (Internet of Things).
Adapun rencana investasi Foxconn, Gogoro, IBC, dan Indika Energy meliputi industri kendaraan listrik seperti kendaraan listrik roda empat, roda dua, dan bus listrik. Selanjutnya, industri baterai kendaraan listrik, dan industri pendukung energy storage system, stasiun penukaran baterai, industri daur ulang baterai, Research & Development(R&D), dan pelatihan.
Pertemuan ini merupakan tindak lanjut dari kunjungan kerja Menteri Investasi/Kepala BKPM ke Taiwan tanggal 22 Oktober 2021 lalu yang dilanjutkan dengan Nota Kesepahamanantara Kementerian Investasi/BKPM, Foxconn, Gogoro, Industri Baterai Indonesia (IBC), dan Indika Energy pada tanggal 21 Januari 2022.
Kerja sama yang disepakati meliputi pengembangan ekosistem energi baru berkelanjutan melalui investasi pada baterai listrik, kendaraan listrik dan berbagai industri pendukungnya melalui skema kerja sama BOL tersebut di Indonesia.
Berdasarkan data Kementerian Investasi/BKPM, realisasi investasi asal Taiwan pada tahun 2021 lalu tercatat sebesar US$316,9 juta dengan total 458 proyek. Sementara itu, pada kuartal I/2022, realisasi investasi asal Taiwan di Indonesia tercatatsebesar US$37,5 juta dengan total 219 proyek.