Bisnis.com, JAKARTA - Bank Indonesia (BI) memutuskan untuk mempertahankan suku bunga acuan atau BI 7 Days Reverse Repo Rate (BI7DRRR) pada 3,50 persen. Analis menyebut, pasar mengapresiasi langkah BI untuk mempertahankan suku bunga acuan ini.
Senior Investment Information Mirae Asset Sekuritas M Nafan Aji Gusta mengatakan, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menguat setelah pengumuman Rapat Dewan Gubernur (RDG) BI hari ini yang memutuskan untuk mempertahankan suku bunga acuan.
"Saya pikir keputusan BI mempertahankan suku bunga acuan di level 3,50 persen ini patut kita syukuri bersama, karena BI masih berkomitmen mendukung stabilitas dan pertumbuhan," ucap Nafan, dihubungi Kamis (23/6/2022).
Sebagai informasi, sesaat setelah keputusan RDG BI dibacakan, IHSG naik ke zona hijau setelah mengalami depresiasi sejak pembukaan perdagangan hari ini, Kamis (23/6/2022). IHSG ditutup di level 6.998 atau meningkat 0,20 persen hari ini.
Dengan momentum pertumbuhan atau pemulihan ekonomi indonesia yang terus membaik, lanjut Nafan, investor akan mengamati emiten yang memiliki prospek yang positif dan juga berfundamental baik.
Menurutnya, ada beberapa sektor yang overweight atau mengalami kenaikan melebihi sektor lainnya saat BI mempertahankan suku bunga. Sektor tersebut adalah tambang metal, batu bara, CPO, ritel, dan konstruksi.
Baca Juga
Nafan menjelaskan, keputusan BI mempertahankan suku bunga menurutnya baik untuk menjaga momentum pertumbuhan ekonomi Indonesia. Akan tetapi, di sisi lain, kinerja rupiah dapat mengalami depresiasi terhadap dolar AS.
"Emiten berbasis ekspor, misalnya dari sektor tambang metal, batu bara, yang mendukung kinerja ekspor non-migas unggulan Indonesia, akan diuntungkan dari adanya dinamika pengetatan moneter yang dijalankan bank sentral berbagai negara di dunia," tuturnya.