Bisnis.com, JAKARTA — Emiten ritel bahan bangunan pengelola Mitra10 PT Catur Sentosa Adiprana Tbk. (CSAP) menargetkan pertumbuhan kinerja dua digit tahun ini, seiring dengan strategi perseroan yang agresif melakukan ekspansi gerai.
Direktur Keuangan Catur Sentosa Adiprana Surjati Tanril mengatakan kinerja penjualan dan laba bisa sejalan dengan realisasi pada kuartal I/2022. Pada periode Januari-Maret 2022, penjualan CSAP naik 12 persen menjadi Rp3,93 triliun dan laba bersih naik 25 persen menjadi Rp79,33 miliar dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun sebelumnya.
“Kami berharap bisa tumbuh dua digit, di kuartal I/2022 top line naik 12 persen secara tahunan dan laba naik sekitar 24 persen. Kami harap kinerja ini konsisten sampai akhir tahun,” kata Surjati dalam paparan publik, Rabu (22/6/2022).
CSAP berencana membuka 4 superstore Mitra10 baru dan melakukan pemindahan lokasi pada satu gerai ke lokasi yang lebih luas.
Perseroan telah menganggarkan dana belanja modal (capex) sebesar Rp600 miliar. Sekitar 80 persen dana belanja modal dialokasikan untuk pengembangan segmen ritel modern sebesar dan segmen distribusi sebesar 20 persen.
Sekretaris Perusahaan CSAP Idrus H. Widjajakusuma meyakini potensi ritel modern bahan bangunan di Indonesia masih sangat terbuka, terutama ditopang oleh pertumbuhan ekonomi, total jumlah penduduk yang cukup besar, dan pertumbuhan kebutuhan akan renovasi rumah dan sektor properti.
Baca Juga
“Perseroan dengan dukungan segenap pemegang saham konsisten untuk fokus melakukan ekspansi agresif di sektor ritel modern,” kata Idrus.
Idrus mengatakan strategi ekspansi secara agresif dan peningkatan house brand serta lokal mampu menopang pertumbuhan segmen ritel sebesar 16 persen pada kuartal I/2022.
Segmen ini merupakan motor pertumbuhan bagi perseroan karena mampu tumbuh konsisten dua digit dan memiliki margin yang lebih besar dibandingkan dengan segmen distribusi.
Saat ini kontribusi segmen ritel tercatat 37 persen dari pendapatan konsolidasi, sedangkan segmen distribusi sebagai penopang pendapatan perseroan berkontribusi 63 persen. Kontribusi segmen ritel modern secara bertahap terus meningkat dari kisaran 20 persen pada 2009 hingga kini mencapai 37 persen.
“Sampai kuartal I/2022, utilisasi capex mencapai 16 persen sampai 17 persen. Pendanaannya sebagian besar dari internal cash flow, sisanya kami peroleh dari pinjaman perbankan,” kata Idrus.