Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Melejit! Arwana Citramulia (ARNA) Cetak Penjualan Rp2,55 Triliun di 2021

Dari penjualan Arwana Ciitramulia (ARNA), total penjualan kepada pihak berelasi PT Catur Sentosa Adiprana Tbk. (CSAP), sebesar Rp1,75 triliun atau 68,72 persen dari jumlah penjualan neto konsolidasi 2021.
Pabrik keramik Arwana Citra Mulia Tbk/Bisnis.com
Pabrik keramik Arwana Citra Mulia Tbk/Bisnis.com

Bisnis.com, JAKARTA - Emiten produsen keramik PT Arwana Citramulia Tbk. mencatatkan pertumbuhan penjualan sepanjang tahun 2021.

Berdasarkan laporan keuangannya, dikutip Senin (14/2/2022), Arwana Citramulia membukukan penjualan sebesar Rp2,55 triliun di 2021. Penjualan ini meningkat 15,51 persen dari 2020 sebesar Rp2,21 triliun.

Sepanjang 2021, perseroan mencatatkan penjualan di Jawa sebesar Rp1,46 triliun, meningkat 9,40 persen dari tahun lalu. Sementara itu, penjualan luar Jawa emiten berkode saham ARNA ini juga meningkat signifikan 24,94 persen menjadi sebesar Rp1,08 triliun di 2021, dari Rp1,087 triliun di 2020.

Dari penjualan perseroan, total penjualan kepada pihak berelasi PT Catur Sentosa Adiprana Tbk. (CSAP), sebesar Rp1,75 triliun atau 68,72 persen dari jumlah penjualan neto konsolidasi 2021. Porsi penjualan ke CSAP ini meningkat dari Rp1,55 triliun di 2020, tetapi, berkurang secara persentase dari 70,34 persen.

Sebagai informasi, CSAP merupakan pengelola jaringan ritel modern bahan bangunan Mitra10.

Seiring naiknya penjualan perseroan, beban pokok penjualan perseroan juga meningkat 8,42 persen menjadi Rp1,63 triliun, dari Rp1,5 triliun secara tahunan atau year-on-year (yoy).

Meski beban pokok naik, laba bruto perseroan juga tercatat naik signifikan menjadi Rp919,12 miliar. Laba kotor ini naik 30,74 persen dibanding tahun 2020 sebesar Rp703 miliar.

Dengan kinerja tersebut, ARNA tercatat mampu mencetak laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan ke pemilik entitas induk sebesar Rp470,9 miliar pada 2021, meningkat 45,78 persen dari Rp323 miliar tahun 2020.

Adapun hingga 31 Desember 2021, total aset perseroan tercatat naik menjadi Rp2,24 triliun, dari Rp1,97 triliun di akhir 2020.

Total liabilitas meningkat menjadi Rp670,3 miliar di akhir 2021, dari Rp665,4 miliar di 31 Desember 2020. Sementara itu, total ekuitas perseroan juga meningkat menjadi Rp1,57 triliun, dari Rp1,3 triliun secara tahunan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper