Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Taksi Express (TAXI) Siapkan 4 Strategi Hadapi Penurunan Kinerja

PT Express Transindo Utama Tbk. (TAXI) pemilik taksi express menyiapkan empat strategi untuk menghadapi penurunan kinerja.
Pengemudi taksi Express menunggu penumpang di pool taksi Bandara Soekarno-Hatta, di Tangerang, Banten, Selasa (20/3/2018)./JIBI-Felix Jody Kinarwan
Pengemudi taksi Express menunggu penumpang di pool taksi Bandara Soekarno-Hatta, di Tangerang, Banten, Selasa (20/3/2018)./JIBI-Felix Jody Kinarwan

Bisnis.com, JAKARTA – PT Express Transindo Utama Tbk. (TAXI) pemilik taksi express menyiapkan empat strategi untuk menghadapi penurunan kinerja.

Manajemen taksi express menyatakan sebagai bagian dari usaha Grup yang berkesinambungan untuk menghadapi dan mengelola kondisi-kondisi ekonomi dan bisnis di atas. Grup mengambil langkah-langkah yang telah dan akan diimplementasikan secara berkelanjutan sebagai berikut:

Melanjutkan program pengurangan utang Grup dengan penjualan aset non-core dan non-produktif.

Melanjutkan program-program efisiensi biaya dan menerapkan kebijakan anggaran yang ketat baik di bagian operasi maupun kantor pusat.

Terus fokus untuk meningkatkan kinerja Grup melalui peningkatkan produktifitas dan utilitas armada dan pengemudi.

Untuk menjaga kenyamanan konsumen, Grup akan terus melakukan program training dan coaching kepada pengemudi sebagai usaha untuk meningkatkan kualitas pelayanan dan kebersihan armada.

Manajemen mengakui penyelesaian kondisi-kondisi tersebut di atas sangat tergantung kepada pemulihan ekonomi, terutama pemulihan bisnis industri transportasi dan keberhasilan Grup dalam melakukan negosiasi rencana restrukturisasi utang dengan kreditur.

“Tidaklah mungkin untuk menentukan pengaruh di masa yang akan datang atas kelanjutan kondisi ekonomi dan bisnis sekarang ini terhadap likuiditas dan pendapatan Grup, termasuk pengaruh investor, pelanggan, pemasok, kreditur dan pemegang saham,” pungkas pemegang saham.

Sebelumnya, TAXI tidak membukukan pendapatan dari armada taksi pada Maret 2022.

Berdasarkan laporan keuangan perseroan, pendapatan dari kegiatan operasi taksi kemitraan diakui berdasarkan jumlah setoran harian pengemudi yang ditetapkan dalam perjanjian. Pendapatan dari kegiatan operasi taksi komisi diakui berdasarkan jumlah dalam argometer.

Namun per Maret 2022, perseroan tidak lagi membukukan pendapatan dari segmen tersebut. Sementara pada Maret 2021, TAXI masih menerima setoran sebesar Rp100,47 juta dari pengemudi.

Adapun total pendapatan perseroan selama tiga bulan sebesar Rp399 juta. Mayoritas pemasukan perseroan berasal dari sewa kendaraan yang mencapai Rp365 juta. Bila dibandingkan dengan total pendapatan tahun lalu, maka terjadi koreksi sebesar 81,42 persen.

Sementara itu sepanjang 2021, pendapatan dari taksi pun hanya sebesar Rp100 juta. Turun jauh jika dibandingkan dengan torehan 2020 sebesar Rp15 miliar.

Terkoreksinya kinerja pendapatan tidak lepas dari penyusutan armada dan peralatan perseroan. Sampai dengan Maret 2022, nilai armada dan peralatan perseroan mencapai Rp506,48 juta sedangkan tahun sebelumnya sebanyak Rp5,02 miliar.

Tergerusnya top line membuat bottom line perseroan ikut menyusut dari Rp29,49 miliar menjadi Rp2,64 miliar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Pandu Gumilar
Editor : Pandu Gumilar
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper