Bisnis.com, JAKARTA – Indeks harga saham gabungan (IHSG) melemah 0,91 persen atau 65,27 poin ke 7.117,56 pada akhir sesi I perdagangan, Jumat (10/6/2022).
Pelemahan IHSG diikuti oleh aksi jual investor asing di seluruh pasar senilai Rp230,70 miliar. Sebanyak 163 saham menguat, 365 saham melemah dan 151 saham stagnan.
Saham PT Bank Negara Indonesia Tbk. (BBNI) terpantau yang paling banyak dilego asing Rp125,4 miliar, menyusul saham PT Aneka Tambang Tbk. (ANTM) yang dilepas asing Rp55,5 miliar, dan saham PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA) diobral asing Rp40,4 miliar.
Saham-saham emiten tambang tampak berguguran dan kompak masuk ke top losers. Saham PT Adaro Mineral Indonesia Tbk. (ADMR) anjlok 4,90 persen, dan saham PT Indika Energy Tbk. (INDY) ambles 4,68 persen.
Tak ketinggalan, saham PT Bumi Resources Minerals Tbk. (BRMS) longsor 4,50 persen, saham PT Medco Energi International Tbk. (MEDC) turun 3,10 persen dan saham PT Bukit Asam Tbk. (ANTM) ambrol 2,46 persen.
Sebelumnya, Direktur MNC Asset Management Edwin Sebayang menuturkan dalam riset hariannya, aksi profit taking lanjutan mungkin terjadi pada perdagangan hari ini, akibat jatuhnya indeks Wall Street yang menjadi sentimen negatif bagi investor di Indonesia.
Baca Juga
Selain itu, potensi kejatuhan IHSG hari ini juga berasal dari turunnya beberapa harga komoditas, seperti minyak bumi, batu bara, emas, minyak sawit mentah, dan nikel di tengah melemahnya nilai tukar rupiah.
Adapun saham yang direkomendasikan beli antaralain TINS, AMDR, ISAT, AKRA, JSMR, ICBP, ARTO, BBRI, ASII, dan PTBA.