Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Telkom (TLKM) Bakal Akuisisi Perum Produksi Film Negara, Begini Alasannya

Terdapat rencana pengambilalihan saham pemerintah di Perum Produksi Film Negara (PFN) oleh PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk. (TLKM).
Pendar cahaya dari lampu gedung Telkom Landmark Tower, kawasan Gatot Subroto, Jakarta Selatan./tlt.co.id
Pendar cahaya dari lampu gedung Telkom Landmark Tower, kawasan Gatot Subroto, Jakarta Selatan./tlt.co.id

Bisnis.com, JAKARTA - PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk. (TLKM) membuka kemungkinan mengambilalih saham pemerintah pada Perum Produksi Film Negara (PFN). Hal ini agar hasil karya PFN dapat terdistribusi lebih baik.

Wakil Menteri BUMN II Kartika Wirjoatmodjo mengungkapkan terdapat rencana pengambilalihan saham pemerintah di PFN oleh Telkom. Hal ini agar PFN dapat masuk ke ekosistem digital yang sudah dimiliki TLKM.

"Ada rencana juga Telkom ambil alih PFN, kemungkinan sedang kami kaji karena kami melihat ekosistem perfilman PFN kalau berdiri sendiri sulit," tuturnya dikutip Rabu (8/6/2022).

Lebih lanjut, alasan pelimpahan saham pemerintah ini agar PFN lebih berdaya saing, karena akan menggabungkan PFN dalam ekosistem di Telkom untuk produksi film yang nantinya ditayangkan di platform Telkom melalui Maxstream dan Indihome.

Berdasarkan laporan keuangan per 31 Maret 2022, Telkom meraup pendapatan Rp35,20 triliun pada kuartal I/2022, atau naik 3,72 persen dibanding periode sama tahun lalu Rp33,94 triliun. Sementara laba bersih naik tipis 1,72 persen menjadi Rp6,11 triliun dari sebelumnya Rp6,01 triliun.

Direktur Utama Telkom Ririek Adriansyah mengatakan, tahun ini perseroan akan fokus melakukan upaya akselerasi untuk bertransformasi menjadi perusahaan digital telco.

Dia mengungkapkan setidaknya ada beberapa strategi utama yang akan direalisasikan TLKM untuk meningkatkan value bagi pemangku kepentingan hingga mewujudkan sustainable competitive growth.

"Langkah ini mulai memperlihatkan hasil yang baik, kami yakini akan berdampak positif bagi perusahaan dalam 2-3 tahun ke depan,” ujar Ririek dalam keterangan resmi.

Pendapatan TLKM didukung oleh kinerja IndiHome dan Digital Business Telkomsel yang menyumbangkan pendapatan terbesar.

Pada segmen fixed broadband, IndiHome membukukan pendapatan Rp6,9 triliun atau meningkat 7,9 persen yoy. Pelanggan IndiHome hingga akhir Maret 2022 tercatat mencapai 8,7 juta, tumbuh 7,2 persen dibanding periode yang sama tahun lalu.

Selain itu average revenue per user atau ARPU IndiHome berada di kisaran Rp270.000, didorong oleh pendapatan dari add-ons yang tumbuh 15,6 persen yoy yang berkontribusi sebesar 15,9 persen dari total pendapatan IndiHome.

IndiHome bekerjasama dengan beberapa content provider seperti Disney+ Hotstar dan Netflix yang dianggap mampu mendatangkan lebih banyak pelanggan.

Sementara itu pada segmen mobile, Telkomsel membukukan pendapatan sebesar Rp21,3 triliun. Pendapatan ini didukung jumlah pelanggan Telkomsel yang tercatat hingga akhir Maret mencapai 175 juta pelanggan dengan pengguna mobil data sebanyak 119,8 juta.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper