Bisnis.com, JAKARTA — Emiten batu bara PT Harum Energy Tbk. (HRUM) akan membagikan dividen total Rp200 miliar dari laba bersih yang diperoleh sepanjang 2021.
Keputusan ini disepakati dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) yang digelar hari ini, Senin (6/6/2022).
Direktur Utama HRUM Ray A. Gunara mengatakan RUPST telah menyepakati pembagian dividen tunai sebesar Rp15,02 per saham atau total Rp200 miliar. Besaran dividen ini telah mempertimbangkan jumlah saham yang beredar setelah perseroan melakukan pemecahan nilai nominal atau stock split dengan rasio 1:5.
“RUPS perusahaan pagi ini memutuskan membagikan dividen sebesar 200 miliar dari laba tahun 2021. Dengan memperhitungkan jumlah saham yang beredar setelah pemecahan nominal saham, maka dividen setara Rp15,02 per lembar saham,” kata Ray dalam paparan publik, Senin (6/6/2022).
Laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk HRUM pada 2021 tercatat mencapai US$74 juta, naik 25,43 persen dibandingkan dengan 2020 yang berjumlah US$59 juta.
Kenaikan harga komoditas membuat kinerja positif HRUM berlanjut pada 2022, dengan laba bersih yang meningkat 257 persen YoY menjadi US$62,8 juta pada kuartal I/2022 dari sebelumnya hanya US$17,69 juta di kuartal I/2021. Secara kuartalan, laba pada periode Januari—Maret 2022 naik 71,5 persen.
Baca Juga
Kinerja ini tidak lepas dari pendapatan HRUM yang ditopang sebagian besar dari aktivitas ekspor batu bara sebesar US$149,3 juta.
Selain itu, pendapatan HRUM juga didongkrak dari penyewaan alat berat sebesar US$966.491, jalan pengangkutan US$933.568, juga pendapatan segmen time, freight, dan voyage charter sebesar US$891.248. Total pendapatan HRUM kuartal I/2022 mencapai US$152,17 juta.
Apabila dikomparasi dengan pendapatan HRUM tahun lalu, peningkatan pendapatan perseroan pada 2022 ini disebabkan meningkatnya average selling price atau harga jual rata-rata dan tingginya volume penjualan.
Meski begitu, beban perseroan ikutan melonjak seiring dengan kenaikan pendapatan. Beban pokok pendapatan HRUM naik 80,46 persen menjadi US$85,26 juta, beban penjualan juga naik 103,9 persen menjadi US$6,37 juta, sedangkan beban umum dan administrasi naik sebesar 5,6 persen menjadi US$6,47 juta.