Bisnis.com, JAKARTA - Salah satu mitra distribusi penjualan Savings Bond Ritel (SBR) seri SBR011, Bank Commonwealth, optimistis mampu mencapai target penjualan yang ditetapkan.
Tingkat return yang berpotensi meningkat seiring dengan kenaikan suku bunga acuan menjadi salah satu fitur menarik di mata investor.
Chief of Retail & SME Business Bank Commonwealth Ivan Jaya mengatakan, minat investor terhadap instrumen ritel pada tahun ini masih cukup besar. Ivan meyakini, target pemerintah sebesar Rp5 triliun untuk SBR011 dapat tercapai hingga akhir masa penawaran.
Salah satu daya tarik SBR011 menurut Ivan adalah potensi return yang akan didapatkan. Dengan tingkat kupon pada penawaran perdana SBR011 sebesar 5,5 persen, SBR011 relatif lebih menarik dibandingkan dengan deposito.
Selain itu, fitur produk SBR dengan jenis kupon floating with floor, memiliki keunggulan tersendiri di saat tren peningkatan suku bunga seperti yang terjadi saat ini.
“Apabila terdapat kenaikan BI rate, maka tingkat kupon SBR011 yang diterima investor juga akan mengalami peningkatan sebesar kenaikan BI rate,” katanya saat dihubungi, Senin (30/5/2022).
Baca Juga
Meski tidak menyebutkan target penawaran, Ivan optimistis Bank Commonwealth dapat mencapai jumlah penjualan yang ditetapkan. Guna mencapai target tersebut, Bank Commonwealth mengadakan program cashback hingga Rp4 juta bagi nasabah yang melakukan pembelian melalui CommBank SmartWealth.
Selain produk SBR011, dengan CommBank SmartWealth nasabah juga dapat melakukan transaksi pembelian ataupun penjualan seri-seri obligasi pemerintah lainnya yang tersedia di pasar sekunder.
Sebelumnya, pemerintah menargetkan penawaran surat berharga negara savings bond ritel atau SBR seri SBR011 minimal Rp5 triliun. Meskipun begitu, terbuka peluang untuk memperoleh dana lebih tinggi dari penawaran SBR sebelumnya yakni Rp7,5 triliun.
Direktur Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kementerian Keuangan Luky Alfirman menjelaskan bahwa pemerintah menawarkan SBR011 sejak 25 Mei 2022 hingga 16 Juni 2022 atau tiga pekan ke depan. Dia meyakini instrumen itu dapat menambah pundi keuangan negara.
"[Target dari penerbitan SBR011] awalnya Rp5 triliun kami," ujar Luky kepada Bisnis, usai peluncuran SBR011 di Gedung Dhanapala Kementerian Keuangan, Jakarta pada pekan lalu.