Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Mau Rights Issue Rp1,8 Triliun, Adhi Karya (ADHI) Tunggu PMN Rampung

Nilai penambahan modal negara (PMN) dari pemerintah untuk Adhi Karya (ADHI) sebesar Rp1,97 triliun yang setara dengan porsi saham pemerintah sebesar 51 persen.
Pekerja beraktivitas di proyek yang dikerjakan PT Adhi Karya./JIBI-Nurul Hidayat
Pekerja beraktivitas di proyek yang dikerjakan PT Adhi Karya./JIBI-Nurul Hidayat

Bisnis.com, JAKARTA - Emiten BUMN karya, PT Adhi Karya (Persero) Tbk. (ADHI) tengah memastikan proses suntikan penyertaan modal negara (PMN) dapat berjalan lancar. Setelah itu, perseroan pun bakal melanjutkan proses rights issue.

SVP Corporate Secretary Adhi Karya Farid Budiyanto mengungkapkan proses PMN dan rights issue perseroan tetap sesuai rencana.

"Sejauh ini kami fokus pada memastikan proses untuk penerbitan Peraturan Pemerintah [untuk PMN dari pemerintah]," terangnya kepada Bisnis, Rabu (25/5/2022).

Sebelumnya, Direktur Utama Adhi Karya Enthus Asnawi Mukhson menuturkan rights issue atau penambahan modal dengan hak memesan efek terlebih dahulu (PMHMETD) bakal digelar bersamaan dengan penyertaan modal negara (PMN) sehingga membuat kepemilikan pemerintah tetap 51 persen.

"Proses penambahan modal negara yang saat ini untuk Adhi Karya sudah disetujui dan sudah masuk masuk dalam UU APBN dan kami sedang memproses penerbitan PP. Saat ini sudah pada tahapan untuk persetujuan dari tim privatisasi dan proses drafting RPP," ungkapnya dalam konferensi pers, Kamis (7/4/2022).

Dia melanjutkan nilai PMN dari pemerintah sebesar Rp1,97 triliun yang setara dengan porsi saham pemerintah sebesar 51 persen. Artinya, proses PMN ini akan disertai rights issue yang juga sudah disetujui dalam RUPST agar kepemilikan saham publik tidak terdilusi PMN.

"Harapannya setelah PMN ini turun, ada rights issue di mana ada jika saha baru terserap semuanya 49 persen nilainya Rp1,89 triliun jadi 49 persen dari angka komposisi totalnya," terangnya.

Dengan demikian, total dana segar dari proses penambahan modal ADHI bakal mencapai Rp3,87 triliun. Lebih lanjut, proses penentuan harga rights issue dan detail lainnya akan dikaji lebih lanjut oleh manajemen dalam proses privatisasi.

"Rencana penggunaan dana untuk rights issue, untuk PMN dahulu, ini dari angka PMN sebesar Rp1,97 triliun akan dipergunakan untuk penyertaan modal pada Jalan tol Solo-Jogja-Kulon Progo sebesar Rp1,401 triliun, kemudian jalan tol Jogja-Bawen Rp390 miliar, untuk SPAM Karian sebesar Rp185 miliar." tuturnya.

Dari sisi rights issue, yang target dananya mencapai Rp1,89 triliun akan dialokasikan sebagian untuk memenuhi kekurangan setoran ketiga proyek yang didanai PMN tersebut. Alasannya, alokasi dana dari PMN baru memenuhi 72 persen dari kebutuhan.

Setelah memenuhi kebutuhan dana proyek melalui PMN, sisa rights issue akan disalurkan untuk pendanaan pembangunan fasilitas pengelolaan limbah terpadu tahap II di Medan sebesar Rp495 miliar.

Kemudian, penyertaan modal di jalan tol, JORR elevated ruas Cikunir-Ulu Jami sebesar Rp662 miliar dan preservasi jalan lintas timur Sumatera Selatan sebesar Rp177 miliar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper