Bisnis.com, JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) terpantau menguat pada pembukaan perdagangan hari ini, Selasa (25/5/2022).
Berdasarkan data Bloomberg, pada pukul 09.00 WIB IHSG dibuka menguat pada posisi 6.872,37 atau menguat 0,46 persen. Pada sesi pra pembukaan, IHSG menguat 0,27 persen dengan 29 anggota LQ45 menguat, 4 melemah dan 12 tidak berubah harganya.
Tercatat, 204 saham menguat, 56 saham melemah dan 216 saham bergerak stagnan. Investor asing tercatat membukukan aksi net foreign sell Rp102,19 miliar di seluruh pasar.
Investor asing tercatat melego saham PT Bank Rakyat Indonesia Tbk. (BBRI) sebesar Rp54,6 miliar, atau yang terbanyak sejauh ini. Namun, harga sahamnya tetap naik 0,46 persen seiring aksi borong investor dalam negeri yang membuat sahamnya naik ke level 4.350.
Menyusul di belakangnya adalah PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA) senilai Rp40,9 miliar dan PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk. (TLKM) yang sebesar Rp3,9 miliar.
Apresiasi pasar masih terjadi pada sejumlah saham teknologi. Saham PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk. (GOTO) menguat 4,05 persen, saham PT Elang Mahkota Teknologi Tbk. (EMTK) melejit 1,58 persen. Adapun saham bank digital PT Bank Jago Tbk. (ARTO) menguat 1,60 persen hingga 09.11 WIB.
Baca Juga
Direktur MNC Asset Management Edwin Sebayang mengungkapkan Indeks Dow Jones di Amerika Serikat akhirnya rebound setelah turun sekitar 3,1 persen selama pekan lalu, yang mencerminkan penurunan tajam selama 8 minggu berturut-turut dan menjadikan penurunan terlama sejak tahun 1923.
"Pada awal pekan ini, Indeks DJIA mampu rebound didorong saham sektor perbankan dan teknologi sehingga ditutup menguat sebesar 1,98 persen di tengah penguatan beberapa harga komoditas seperti CPO naik 2,26 persen, emas 0,38 persen dan timah naik 1,27 persen berpotensi menjadi sentimen positif bagi perdagangan di Bursa Indonesia Selasa ini," jelasnya dalam riset, Selasa (24/5/2022).
Di lain pihak perlu diantisipasi, jatuhnya harga beberapa komoditas seperti minyak yang turun 1,87 persen, batu bara turun 1,94 persen dan nikel turun pada hari kedua sebesar 1,18 persen.
Kondisi ini terjadi di tengah mulai naiknya yield obligasi AS tenor 10 tahun serta Dow Futures yang mulai turun 110 poin berpotensi menjadi penghadang alias pemberat bagi IHSG. Edwin memperkirakan IHSG bakal bergerak pada rentang 6.797-6.914.