Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ini Daftar Saham Lapis Dua Mercy Harga Bajaj dari PGAS, INKP, MEDC

Saham lapis kedua IDX SMC Liquid menguat 0,24% ke 317,84 pada 5/8/2025. Saham PGAS, INKP, MEDC, dan lainnya dinilai murah dengan PER di bawah 10 dan PBV di bawah 1.
Karyawan beraktivitas di dekat layar pergerakan saham PT Bursa Efek Indonesia (BEI) di Jakarta, Selasa (24/9/2024)./JIBI/Bisnis/Fanny Kusumawardhani
Karyawan beraktivitas di dekat layar pergerakan saham PT Bursa Efek Indonesia (BEI) di Jakarta, Selasa (24/9/2024)./JIBI/Bisnis/Fanny Kusumawardhani

Bisnis.com, JAKARTA — Saham-saham lapis kedua terbukti menunjukkan dayanya mendorong penguatan laju IHSG. Adapun, indeks saham lapis kedua atau IDX SMC Liquid terpantau kinclong pada 2025.

Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI), IDX SMC Liquid menguat 0,24% ke level 317,84 pada perdagangan kemarin, Selasa (5/8/2025). IDX SMC Liquid pun kokoh berada di zona hijau, naik 4,26% sepanjang tahun berjalan (year to date/ytd).

Pendorong utama lonjakan PT Aneka Tambang Tbk. (ANTM), PT Merdeka Copper Gold Tbk. (MDKA), dan PT Pertamina Geothermal Energy Tbk. (PGEO) misalnya didorong sentimen hilirisasi dan transisi energi. Kemudian, saham PT Surya Semesta Internusa Tbk. (SSIA) melejit didorong optimisme kawasan industri seiring masuknya foreign direct investment (FDI) dan proyek strategis. 

Valuasi yang lebih murah dan minim tekanan jual asing juga menjadi pendorong kinerja indeks SMC Liquid tahun ini.

Pengamat Pasar Modal BNI Sekuritas Reydi Octa juga menilai ke depan, potensi penguatan indeks SMC Liquid masih terbuka, asalkan harga komoditas stabil dan tekanan global mereda. Selain itu, terjadi rotasi sektor dari saham big caps ke second liner yang sedang bertumbuh. 

"Akan tetapi perlu dicatat, risiko volatilitas tetap tinggi karena likuiditas saham lapis dua tak setebal indeks LQ45, sehingga pergerakannya bisa ekstrim," ujar Reydi kepada Bisnis pada Selasa (5/8/2025).

Dia menilai sejumlah saham seperti ANTM, PGEO, MDKA, hingga SSIA masih bisa menjadi penopang indeks ke depan asalkan momentum dan sentimen positif tetap berlanjut.

Di sisi lain, terdapat sejumlah saham yang masih undervalue atau tergolong murah dinilai dari perhitungan price earning ration (PER) dan price to book value (PBV).

Sebagai catatan, nilai PER di bawah 10 kali dan PBV di bawah satu kali lazim dijadikan sebagai acuan sederhana untuk menilai sebuah saham dianggap murah atau terdiskon.

Sementara, mengacu data Bloomberg, setidaknya terdapat 20 saham di indeks SMC Liquid yang memiliki PER di bawah 10 kali dan PBV di bawah satu kali. Ke-20 saham di indeks SMC Liquid itu pun dinilai memiliki valuasi yang murah atau terdiskon.

Saham PGAS misalnya memiliki harga saham Rp1.625 per lembar pada penutupan perdagangan kemarin, Selasa (5/8/2025). Meski sudah menyentuh ribuan rupiah, akan tetapi secara valuasi saham PGAS masih tercatat cukup murah apabila dibandingkan dengan emiten sejenis di sektor yang sama.

Saham PGAS memiliki PBV sebesar 0,83 kali dan PER sebesar 8,27 kali. Sebagai catatan, investor kawakan Tanah Air, Lo Kheng Hong masuk 10 besar daftar pemegang saham PGAS. Jumlah yang dipegang sebanyak 273.786.100 (273,78 juta) atau setara dengan 1,13% sampai dengan akhir Juni 2025.

Saham PGAS pun berada dalam tren menguat pada perdagangan 2025. Harga saham PGAS telah menguat 13,13% ytd sampai perdagangan kemarin. 

Selain PGAS, saham lain yang juga memiliki valuasi murah adalah saham emiten Grup Sinarmas PT Indah Kiat Pulp & Paper Tbk. (INKP). Saham INKP yang ditutup pada harga Rp7.375 per saham per Selasa (5/8/2025) memiliki PBV sebesar 0,38 kali, dengan PER sebesar 7,97 kali. Harga saham INKP pun berada di zona hijau, menguat 9,39% ytd.

Kemudian, saham PT Medco Energi Internasional Tbk. (MEDC) memiliki PBV 0,86 kali dengan PER sebesar 8,81 kali pada harga Rp1.175 penutupan kemarin. Harga saham MEDC pun di zona hijau, menguat 8,76% ytd.

Saham PT Bank CIMB Niaga Tbk. (BNGA) mencatatkan PBV 0,80 kali dengan PER sebesar 6,22 kali pada harga Rp1.700 penutupan kemarin. Harga saham BNGA pun di zona hijau, menguat 7,27% ytd.

Saham PT PP London Sumatra Indonesia Tbk. (LSIP) mencatatkan PBV 0,73 kali dengan PER sebesar 5,92 kali pada harga Rp1.380 penutupan kemarin. Harga saham LSIP pun di zona hijau, melonjak 49,3% ytd.

Berikut daftar saham-saham SMC Liquid dengan catatan PER di bawah 10 kali dan PBV di bawah satu kali per 5 Agustus 2025:

No Ticker P/B P/E
1. PGAS  0,83 8,27
2. INKP 0,38 7,97
3. ITMG  0,80 4,18
4. INTP 0,92 9,74
5. CTRA 0,74 7,21
6. MEDC 0,86 8,81
7. JSMR 0,74 6,38
8. BBTN  0,47 5,14
9. PWON  0,83 7,41
10. BSDE 0,41 5,21
11. LSIP 0,73 5,92
12. SMRA 0,62 5,98
13. BNGA 0,80 6,22
14. ERAA 0,82 6,42
15. SRTG 0,49 6,63
16. AUTO  0,70 5,26
17. MNCN 0,16 3,97
18. ELSA 0,71 5,77
19. PTPP 0,20 6,36
20. ADHI 0,24 8,88

Sumber: Bloomberg 

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Dwi Nicken Tari
Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro