Bisnis.com, JAKARTA – Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS terpantau melemah pada penutupan perdagangan Senin (23/5/2022) jelang keputusan Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia (RDG BI) terkait suku bunga.
Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS berada di posisi Rp14.674 per dolar AS hingga pukul 15.00 WIB, turun 55 poin atau 0,37 persen, terlemah di antara mata uang Asia lainnya.
Rupiah terhadap dolar AS pada perdagangan hari ini berada di kisaran Rp14.648 hingga Rp14.642. Data Bloomberg menyebutkan indeks dolar AS juga turut lesu dengan penurunan 0,51 persen ke level 102,622.
Mata uang lain di kawasan Asia Pasifik yang turut terdepresiasi yaitu mata uang dolar Hongkong yang melemah 0,02 persen, rupee India turun 0,04 persen, peso Filipina turun 0,09 persen
Sementara itu, mata uang lainnya yang menguat terhadap dolar AS di antaranya dolar Taiwan 0,39 persen, baht Thailand 0,26 persen, dolar Singapura 0,30 persen, dan won Korea 0,18 persen.
Adapun yen Jepang menguat 0,24 persen terhadap dolar AS, disusul yuan China 0,34 persen.
Baca Juga
Melansir data Bank Indonesia, kurs transaksi dolar Amerika Serikat pada Senin (23/5/2022) mematok harga jual Rp14.734,31, sedangkan harga beli senilai Rp14.587,70.
Dalam rapat Kerangka Ekonomi Makro (KEM) dan Pokok-pokok Kebijakan Fiskal (PPKF) RAPBN Tahun Anggaran 2023, Menteri Keuangan Sri Mulyani menyebutkan adanya potensi pelemahan rupiah hingga kisaran Rp14.300 hingga Rp14.800.
“Rupiah berpotensi melemah dari kondisi saat ini yang berada di kisaran Rp14.300 hingga Rp14.700,” pungkas Sri Mulyani, akhir pekan lalu.
Melemahnya dolar AS menurut Managing Partner di SPI Asset Management Pte, Stephen Innes, membuat harga minyak mentah semakin bertambah.
“Di tengah latar belakang dolar yang lebih lemah dan pembukaan kembali perdagangan China, hal itu cenderung menguntungkan untuk sektor minyak,” kata Stephen dikutip dari Bloomberg, Senin (23/5/2022).
Bloomberg Economics pada pekan lalu juga merilis simulasi yang menyebutkan inflasi akan semakin tinggi dan lebih fluktuatif. Indeks spot dolar AS Bloomberg mencatatkan penurunan 0,4 persen dalam sepekan.
Pelaku pasar juga menantikan RDG BI pada 23-24 Mei 2022. Diperkirakan BI masih memertahankan suku bunga acuan BI7DDR di level 3,5 persen.