Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Sawit Sumbermas Sarana (SSMS) Tebar Dividen Rp763 Miliar

SSMS membagikan dividen kepada pemegang saham sekitar Rp763,43 miliar atau Rp80,15 per saham.
Jajaran Komisaris dan Direksi emiten perkebunan PT Sawit Sumbermas Sarana Tbk. (SSMS) berfoto bersama selepas Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) pada Senin (23/5/2022).
Jajaran Komisaris dan Direksi emiten perkebunan PT Sawit Sumbermas Sarana Tbk. (SSMS) berfoto bersama selepas Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) pada Senin (23/5/2022).

Bisnis.com, JAKARTA – Emiten perkebunan PT Sawit Sumbermas Sarana Tbk (SSMS) akan membagikan dividen sebesar 50 persen dari laba bersih tahun buku 2021.

Sekretaris Perusahaan Sawit Sumbermas Sarana Swasti Kartikaningtyas mengatakan, keputusan ini telah mendapat restu dari pemegang saham dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) pada Senin (23/5/2022).

Dengan laba bersih perusahaan tahun 2021 sebesar Rp1,51 triliun, maka dividen yang akan dibagikan kepada pemegang saham adalah sekitar Rp763,43 miliar. Adapun, dividen per saham yang akan didapat adalah sebesar Rp80,15.

““Menurut perhitungan kami sesuai dengan peraturan di Bursa Efek Indonesia (BEI), pembagian dividen akan dilaksanakan pada 21 Juni 2022 kepada pemegang saham yang mempunyai saham SSMS di tanggal 6 Juni 2022,” jelasnya dalam paparan publik perusahaan, Senin (25/3/2022).

Sementara itu, dana sebesar Rp305,37 miliar atau 20 persen dari laba bersih akan disisihkan sebagai cadangan wajib. Selanjutnya, sisa dari laba bersih perseroan sebanyak Rp458,06 miliar akan dimasukkan sebagai cadangan lainnya yang akan menambah saldo laba ditahan.

Adapun, Sawit Sumbermas Sarana memproduksi 444.720 metrik ton CPO sepanjang 2021 turun sebesar 0,77 persen dibandingkan produksi 2020 sebanyak 448.185 metrik ton.

Sebagai informasi, hasil tersebut berada di bawah target produksi yang dicanangkan sebesar 527.425 metrik ton. Manajemen perseroan mengakui bila penurunan ini terutama karena pembelian tandan buah segar dari luar yang cukup banyak, serta curah hujan yang tinggi.

Hal itu berpengaruh terhadap proses pemupukan tanaman yang menganggu produktivitas. Produktivitas tanaman SSMS termasuk pada usia muda dengan rata-rata berusia 13 tahun. Meski demikian, Direktur Utama SSMS Nasarudin Bin Nasir menjelaskan masih mampu mempertahankan kinerja.

“Seiring kondisi ekonomi global dan nasional yang mulai pulih dari dampak pandemi COVID-19, Perseroan tidak hanya berhasil mempertahankan kinerja yang positif, melainkan mampu memberikan pencapaian yang lebih. Hal ini ditandai dengan pertumbuhan volume dari sisi penjualan tumbuh 29,72 persen yoy mencapai Rp5,20 triliun,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper