Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

BYAN Targetkan Kenaikkan Produksi Batu Bara 60 Ton/Tahun, Ini Siasatnya

PT Bayan Resources Tbk. (BYAN) menargetkan kenaikan produksi batu bara sampai dengan 60 metrik ton (MT) per tahun mulai 2023, ketika proyek haul road selesai.
Aktivitas di pelabuhan PT Bayan Resources Tbk. Istimewa
Aktivitas di pelabuhan PT Bayan Resources Tbk. Istimewa

Bisnis.com, JAKARTA – Emiten batu bara milik Dato’ Low Tuck Kwong, PT Bayan Resources Tbk. (BYAN) menargetkan kenaikan produksi batu bara sampai dengan 60 metrik ton (MT) per tahun mulai 2023.

Target tersebut, menurut perseroan dapat dicapai ketika proyek haul road atau jalan yang dibangun untuk lalu-lintas truk pengangkut tonase besar ke ke Sungai Mahakam selesai pada 2023.

“Level volume penjualan Bayan akan tetap sama sampai ada haul road batu bara ke Sungai Mahakam yang baru akan selesai pada 2023," jelas perseroan dalam laporan kuartalannya, Minggu (22/5/2022)

Dengan adanya haul road ke Sungai Mahakam tersebut juga diharapkan mampu membantu Bayan melakukan ekspansi produksi di Tabang dan meningkatkan produksi sampai 60 MT per tahun.

Adapun BYAN mencetak kinerja positif meskipun produksi batu baranya mengalami penurunan pada tiga bulan pertama tahun ini.

Berdasarkan laporan kuartalan perusahaan, produksi batu bara BYAN pada kuartal I/2022 hanya 6,9 MT, turun dari periode yang sama tahun sebelumnya yang mencapai 9 MT.

Jumlah ini juga secara signifikan lebih rendah dari kuartal IV/2021 karena adanya kegagalan overburden dump yang mengharuskan adanya perubahan pada penambangan, kehilangan waktu, ditambah dengan adanya banjir karena curah hujan yang tinggi.

Namun, average selling price (ASP) pada kuartal I/2022 mencapai US$101/MT. ASP ini jauh lebih tinggi dari kuartal IV/2021 karena harga pasar tetap kuat.

Perusahaan Riset dan Konsultan Energi Wood Mackenzie memproyeksikan per Maret 2022 bahwa harga pasaran batu bara tetap kuat dengan rata-rata sekitar US$205,5 per ton sepanjang 2022.

Adapun, penjualan batu bara BYAN juga turun menjadi sebanyak 7,8 MT pada kuartal pertama tahun ini dari periode yang sama tahun sebelumnya sebanyak 10,6 MT.

Berdasarkan laporan keuangan perseroan sampai dengan 31 Maret 2021, emiten bersandi saham BYAN ini mencatatkan pendapatan sebesar US$783,8 juta, dari tahun sebelumnya hanya US$501 juta.

Selanjutnya, BYAN mencetak laba kotor senilai US$541,8 juta, lebih rendah tinggi dari tahun sebelumnya US$283,1 juta. Dengan kinerja sepanjang kuartal I/2021, BYAN mencatatkan laba bersih senilai US$380,2 juta, naik dari tahun sebelumnya yang mencetak laba US$117,3 juta.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Mutiara Nabila
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper