Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pefindo Sematkan Peringkat idAAA ke Mitratel (MTEL)

Menurut Pefindo, kemampuan PT Dayamitra Telekomunikasi Tbk. (MTEL) atau Mitratel selaku obligor untuk memenuhi komitmen keuangan jangka panjangnya superior dibanding obligor Indonesia lainnya.
Aset menara PT Dayamitra Telekomunikasi Tbk. atau Mitratel. Anak usaha PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk. itu berencana melakukan IPO di Bursa Efek Indonesia./ Mitratel.
Aset menara PT Dayamitra Telekomunikasi Tbk. atau Mitratel. Anak usaha PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk. itu berencana melakukan IPO di Bursa Efek Indonesia./ Mitratel.

Bisnis.com, JAKARTA - PT Pemeringkat Efek Indonesia atau Pefindo menyematkan peringkat idAAA kepada PT Dayamitra Telekomunikasi Tbk. (MTEL) atau Mitratel, dengan outlook stabil untuk peringkat perusahaan.

Pefindo menuturkan, peringkat idAAA merupakan peringkat tertinggi yang diberikan oleh Pefindo kepada obligor. Menurut Pefindo, kemampuan obligor untuk memenuhi komitmen keuangan jangka panjangnya superior dibanding obligor Indonesia lainnya.

"Peringkat perusahaan mencerminkan posisi pasar Perusahaan yang sangat kuat, visibilitas pendapatan yang kuat dengan kontrak jangka panjang yang berasal dari pihak klien dengan profil bisnis, dan profil keuangan yang sangat kuat," tulis Pefindo dalam rilisnya, dikutip Minggu (22/5/2022).

Namun, lanjut Pefindo, peringkat tersebut dibatasi oleh rasio tenancy yang relatif lebih rendah jika dibandingkan perusahaan sejenis.

Pefindo melanjutkan, peringkat perusahaan dapat diturunkan jika posisi pasar MTEL melemah secara signifikan.

Peringkat juga dapat diturunkan jika pendapatan dan/atau EBITDA secara signifikan lebih rendah dari yang ditargetkan perusahaan, atau apabila posisi utang perusahaan secara substansial lebih besar daripada yang diproyeksikan tanpa dikompensasi oleh peningkatan EBITDA yang lebih besar. Kondisi itu dapat memperburuk struktur permodalan dan proteksi arus kas anak usaha Telkom tersebut.

Sebagai informasi, berdasarkan laporan keuangan kuartal I/2022, Mitratel memiliki utang usaha jangka pendek ke pihak berelasi sebesar Rp27,28 miliar, dan ke pihak ketiga sebesar Rp1,15 triliun.

Sementara itu, liabilitas jangka panjang perseroan yang jatuh tempo dalam satu tahun berjumlah Rp2,06 triliun.

Sebelumnya, Direktur Investasi dan Corporate Secretary Mitratel Hendra Purnama mengatakan, tahun ini pihaknya telah melakukan pelunasan di awal sebagian utang milik perseroan melalui kas milik perseroan.

Menurutnya, Mitratel saat ini memiliki kecukupan kas yang dapat menyelesaikan seluruh kewajiban pelunasan pinjaman yang akan jatuh tempo.

"Di bulan ini kami sudah melakukan pelunasan yang nilainya lebih dari Rp2 triliun, jadi cukup banyak yang kami lunasi karena kami memiliki arus kas yang cukup kuat," ujar Hendra kepada Bisnis, Sabtu (12/3/2022).

Dia melanjutkan, untuk mengurangi beban, emiten berkode saham MTEL ini melakukan refinancing yang dananya berasal dari arus kas. Perseroan melakukan refinancing dengan mengantisipasi peningkatan JIBOR, karena pinjaman perseroan sebagian besar JIBOR ditambah margin.

"Jadi kami melakukan diskusi dengan bank, mengkonversi variabel menjadi fixed rate," tuturnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper