Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Hikmah Dibalik Stablecoin Terra Luna, Ini yang Harus Dilakukan Investor

Anjloknya aset stablecoin Terra Luna di pasar kripto dinilai CEO Zipmex, Marcus Lim, sebagai pelajaran berharga bagi investor.
Tangkapan layan harga token Terra Luna di situs Coinbase pada Jumat, 8 April 2022. Harga aset ini anjlok hingga 99,98 persen hingga menyentuh $0.00003618 pada Jumat (13/5/2022)./Bloomberg
Tangkapan layan harga token Terra Luna di situs Coinbase pada Jumat, 8 April 2022. Harga aset ini anjlok hingga 99,98 persen hingga menyentuh $0.00003618 pada Jumat (13/5/2022)./Bloomberg

Bisnis.com, JAKARTA – Anjloknya aset stablecoin Terra Luna di pasar kripto mengandung pesan berharga bagi para investor, baik pemain di dunia cryptocurrency maupun investasi lainnya.

CEO dan Founder Zipmex, Marcus Lim menyatakan keprihatinannya kepada masyarakat dan juga pengguna yang mengalami kerugian setelah Terra Luna ambles di pasar kripto.

“Momen ini menjadi salah satu titik balik yang perlu dipahami oleh pengguna bahwa edukasi merupakan hal penting yang mesti dimiliki pengguna sebelum memutuskan dan melakukan investasi,” ujar Marcus dalam wawancara virtual, Selasa (17/5/2022).

Dirinya menilai pentingnya bagi investor untuk melakukan diversifikasi aset guna menyeimbangkan portofolio, sehingga kerugian yang dialami tidak terlalu besar.

Investor juga harus mencari tahu latar belakang perusahaan dan jenis usaha yang dilakukan, serupa dengan dunia saham.

Bedanya, di pasar kripto investor perlu memelajari faktor-faktor yang dianalisis, seperti jaringan apa yang digunakan, siapa developernya, dan seperti apa komunitas aset kripto tersebut.

“Pengguna juga perlu mengetahui kegunaan aset tersebut serta ekosistem seperti apa yang tengah mereka bangun,” imbuh Markus.

Lulusan University of New South Wales ini menambahkan, harga paling rendah maupun tertinggi dari aset kripto tidak dapat diprediksi. Tetapi, investor dapat melakukan analisis terhadap pergerakan harga, serta melihat seberapa besar kenaikan atau koreksi yang sedang terjadi.

Hal yang paling penting yaitu bagaimana investor dapat berinvestasi secara konstan dengan mengalokasikan dana menggunakan konsep Dollar-Cost Averaging.

Strategi ini jauh lebih baik alih-alih menghabiskan seluruh dana untuk satu aset saja atau all in. “Ada baiknya melakukan diversifikasi dengan konsep alokasi yang ada, sehingga ketika harga naik atau turun, investor jadi lebih siap,” tutupnya.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper