Bisnis.com, JAKARTA - Marketplace aset kripto, Indodax mengungkapkan hanya akan ada 4 alasan melakukan delisting terhadap aset yang diperdagangkan di aplikasinya. Secara prinsip, Indodax menekankan tidak ada delisting token kripto dalam aplikasinya.
CEO Indodax Oscar Darmawan mengungkapkan Indodax sebagai market place yang mempertemukan pembeli dan penjual aset kripto tidak akan pernah memberhentikan perdagangan token aset kripto apapun atau lebih dikenal dengan delisting.
Namun, terdapat empat kondisi yang membuat Indodax melakukan hal tersebut. Pertama, apabila ada kegagalan sistem blockchain pada aset kripto tersebut.
"Faktor kedua, apabila diminta oleh pemerintah, faktor ketiga, apabila sistem perdagangan Indodax belum dapat menjalankan sistem blockchain yang baru pada aset kripto tersebut," jelasnya dalam keterangan, Selasa (17/5/2022).
Faktor keempat yakni apabila Indodax sedang memindahkan perdagangannya dari nilai tukar rupiah ke dollar AS atau sebaliknya.
Oscar mencontohkan aset kripto Luna yang baru saja dihentikan perdagangannya di Indodax pada Sabtu malam (14/5/2022) kemarin.
Baca Juga
"Kenapa? Karena jaringan sistem blockchain pada Luna atau dikenal juga sebagai Terra baru saja mengalami kegagalan dan diberhentikan secara total," paparnya.
Oleh karena itu, demi melindungi para member Indodax, dia terpaksa menghentikan perdagangan Luna secara sementara.
Menurutnya, investor juga tinggal menunggu begitu jaringan di dalam Terra berjalan dengan normal , yaitu jaringan yang digunakan luna, Indodax akan memperdagangkannya kembali.
"Hal ini juga berlaku untuk token BDT dan VD yang nantinya akan dilanjutkan perdagangannya di Indodax," tambahnya.