Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Harga Batu Bara Tetap Kuat, Ini Saham Jagoan Mirae Asset Sekuritas

Harga komoditas masih terus bergejolak sejak konflik antara Rusia dan Ukraina dimulai pada awal Maret 2022.
CEO PT Mirae Asset Sekuritas Indonesia Tae Yong Shim menjelaskan keunggulan platform jual beli reksa dana NAVI.
CEO PT Mirae Asset Sekuritas Indonesia Tae Yong Shim menjelaskan keunggulan platform jual beli reksa dana NAVI.

Bisnis.com, JAKARTA — Harga komoditas masih terus bergejolak sejak konflik antara Rusia dan Ukraina dimulai pada awal Maret 2022. Ketidakpastian ekonomi global juga mendorong harga. Hingga awal Mei 2022, harga komoditas masih tetap tinggi dibandingkan tahun-tahun sebelumnya, termasuk batu bara.

Harga batu bara kembali mengalami tren kenaikan setelah mereda pada awal April 2022, menyusul sentimen larangan impor batu bara Rusia oleh beberapa negara, yaitu Amerika Serikat, negara-negara Uni Eropa, dan Jepang. Sanksi ini berdampak besar bagi negara-negara Eropa yang selama ini mengandalkan batu bara Rusia.

"Kami yakin ini akan menguntungkan eksportir batu bara Indonesia karena pembeli batubara Rusia mungkin akan lari ke batu bara Indonesia. Namun, mengingat kapasitas terbatas dari produsen batu bara saat ini, kami memperkirakan harga batu bara akan tetap tinggi di bulan-bulan mendatang. Harga batu bara global bertahan untuk mendukung pemain terkait batu bara," ungkap analis Mirae Asset Sekuritas Indonesia dalam riset, Selasa (17/5/2022).

Berdasarkan catatan Mirae, sektor energi mencatat 9,3 persen MoM pada April 2022, didukung oleh empat pemain batu bara yaitu ADRO, GEMS, PTBA, dan BSSR yang memperoleh laba dua digit bersama dengan perusahaan logistik minyak dan rantai pasokan, AKRA. 

"Pergerakan harga batu bara dan minyak yang bergejolak dengan harga yang relatif tinggi menguntungkan para pelaku energi.  Di sektor industri, ASII, UNTR, dan ABMM juga diuntungkan dengan harga tersebut karena perusahaan-perusahaan tersebut merupakan industri penunjang para pemain pertambangan batu bara," ungkapnya.

Di sisi lain, meski menjadi pemain utama dalam mengangkat IHSG, beberapa pemain batu bara seperti BUMI dan ADRO kurang jadi favorit oleh para investor.

Terkait rekomendasi, Mirae masih menyukai PT Samudera Indonesia Tbk. (SMDR) karena sebagai perusahaan transportasi kargo dan logistik terintegrasi dengan sekitar 65 persen dari pendapatan 2020 disumbangkan oleh bisnis pengiriman peti kemas, akan menerima manfaat dari kenaikan tarif angkutan peti kemas. 

Pada kuartal I/2022, pendapatan SMDR melonjak 95,6 persen YoY, sebagian besar dipicu oleh kenaikan tarif angkutan peti kemas. Indeks komposit tarif pengangkutan World Container Index meningkat didukung oleh permintaan yang lebih tinggi karena pulihnya aktivitas ekonomi global, sementara gangguan rantai pasokan terus berlanjut. 

"Kami berharap pertumbuhan kuartalII/2022 akan tetap kuat dan secara valuasi masih sangat baik," terangnya.

Mirae juga masih menyukai PT Indo Tambangraya Megah Tbk. (ITMG) karena pertumbuhan pendapatannya yang kuat akan berlanjut pada 2022 mengingat ITMG akan mendapat manfaat dari kenaikan harga batu bara yang tinggi dan potensi permintaan yang lebih tinggi dari Uni Eropa (UE). 

Mirae juga PT Adaro Energy Indonesia Tbk. (ADRO) karena pertumbuhan pendapatannya akan berlanjut sepanjang 2022. ADRO akan mendapatkan keuntungan dari harga batu bara yang menguntungkan saat ini di tengah rencananya untuk menghasilkan volume batubara yang lebih tinggi di sepanjang 2022 sebesar 58 – 60 juta ton atau meningkat 10 persen -14 persen YoY dari 2021 sebesar 52,7 juta ton.

Selain itu, Mirae juga menyukai PT United Tractors Tbk. (UNTR) karena perseroan membukukan pertumbuhan pendapatan yang layak sepanjang 2022 mengingat segmen bisnisnya akan menjadi penerima manfaat dari harga batu bara yang menguntungkan serta melanjutkan harga batu bara yang menguntungkan dapat membawa unit penjualan alat berat 2022 yang lebih tinggi dari perkiraan.

Sementara itu, data operasional bulanannya akan lebih tinggi pada bulan-bulan mendatang ketika cuaca membaik. Sebagai catatan, perusahaan batu bara klien UNTR ingin meningkatkan produksi batu bara mereka untuk memonetisasi harga batu bara yang menguntungkan saat ini.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Mutiara Nabila
Editor : Pandu Gumilar
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper