Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pangsa Pasar Wafer dan Kopi Meningkat, Prospek Mayora Indah (MYOR) Makin Lezat

Meningkatnya pangsa pasar wafer dan kopi dapat mendongkrak kinerja emiten produk konsumer Mayora Indah (MYOR).
Lini produk PT Mayora Indah Tbk (MYOR)/mayoraindah.co.id
Lini produk PT Mayora Indah Tbk (MYOR)/mayoraindah.co.id

Bisnis.com, JAKARTA – Emiten produk konsumer PT Mayora Indah Tbk. (MYOR) mencatatkan peningkatan pangsa pasar pada beberapa kategori, diantaranya segmen wafer yang naik ke peringkat kedua pada 2021 disusul segmen kopi yang terus bertumbuh.

Analis Mirae Asset Sekuritas Jennifer A. Harjono menilai, kinerja emiten dengan kode saham MYOR tersebut masih bisa menguat kedepannya.

“MYOR membukukan pertumbuhan top-line dua digit di 2021, diikuti oleh sedikit penurunan margin,” ujar Jennifer dalam risetnya, Jumat (13/5/2022).

Perseroan tercatat membagikan dividen dengan dividend payout ratio (DPR) sebesar 56,4 persen pada 2021. Tahun ini, DPR diperkirakan akan terkerek 35 persen karena anggaran belanja modal yang cukup besar untuk membangun pabrik baru.

Pembangunan pabrik baru tersebut dibidik akan selesai tahun ini untuk meningkatkan volume produksi seiring dengan peningkatan pangsa pasar.

Jennifer menilai, capital expenditure atau capex Mayora akan meningkat sekitar Rp2,5 triliun untuk mendukung pertumbuhan top-line perseroan. Kenaikan harga komoditas saat ini juga akan berdampak ringan pada margin

“Perusahaan memantau margin laba kotornya untuk setiap stock keeping unit (SKU), dan akan mengambil tindakan untuk mencegah penurunan berkelanjutan,” imbuhnya.

Sebagai informasi, pada kuartal I/2022 ini MYOR mencatatkan pendapatan Rp7,6 triliun yang meningkat 3,4 persen year-on-year (yoy) seiring dengan peningkatan konsumsi masyarakat serta pemulihan ekonomi.

Sementara itu, laba bersih pada kuartal I/2022 sebesar Rp306 miliar, turun 62,8 persen yoy disebabkan karena meningkatkan bahan baku kemasan yang digunakan secara signifikan hingga 19,57 persen yoy.

“Disamping kinerja masa lalu yang kuat, ada juga prospek positif untuk pertumbuhan pendapatan. Kami percaya MYOR akan dapat membukukan kinerja yang kuat untuk satu tahun lagi karena pemulihan ekonomi yang cepat meskipun mengalami kemunduran pada kuartal pertama,” papar Jennifer.

 Mayora diperkirakan dapat meningkatkan pendapatan didukung pelonggaran pembatasan mobilitas masyarakat selama musim libur Lebaran, serta adanya pabrik produksi baru dan peningkatan harga rata-rata atau average selling price (ASP).

“Meskipun kontraksi margin ringan mungkin terjadi, pertumbuhan ASP dapat mengurangi risiko penurunan margin yang signifikan,” tutup Jennifer.

Mengutip data Bursa Efek Indonesia (BEI), pada perdagangan sesi pertama Jumat (13/5/2022) saham MYOR terpantau turun 80 poin atau mengalami koreksi 4,65 persen ke posisi 1.640.

Dalam sepekan terakhir, MYOR masih betah parkir di zona merah dengan penurunan 6,29 persen.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper