Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ini Emiten yang Berani Jorjoran Gelontorkan Belanja Modal Tahun Ini

Sektor-sektor yang diuntungkan dari meningkatnya aktivitas konsumsi masyarakat adalah non-primer seperti ritel, pariwisata, rumah makan, dan transportasi.
Karyawan mengamati pergerakan saham di galeri PT Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Kamis (19/11/2020). Bisnis/Arief Hermawan P
Karyawan mengamati pergerakan saham di galeri PT Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Kamis (19/11/2020). Bisnis/Arief Hermawan P

Bisnis.com, JAKARTA - Pemulihan ekonomi yang terus berjalan seiring meredanya pandemi Covid-19 diyakini akan membuat emiten-emiten di pasar modal gencar melakukan ekspansi.

Analis Jasa Utama Capital Sekuritas Cheril Tanuwijaya mengatakan, beberapa sektor-sektor emiten di pasar modal akan diuntungkan dengan meningkatnya aktivitas masyarakat akibat pelonggaran Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM).

"Sektor-sektor yang diuntungkan dari meningkatnya aktivitas masyarakat dari sektor konsumen non-primer seperti ritel, pariwisata, rumah makan, transportasi, dan lain-lain," kata Cheril dihubungi Bisnis, Kamis (12/5/2022).

Sementara itu, Head of Investment Information Mirae Asset Sekuritas Indonesia Roger M. M. mengatakan, sejauh ini beberapa emiten mengisyaratkan akan menggenjot belanja modal atau capital expenditure (capex) terkait dengan pemulihan ekonomi.

Emiten-emiten tersebut di antaranya PT Astra International Tbk. (ASII), PT Adaro Energy Indonesia Tbk. (ADRO) dan PT Chandra Asri Petrochemical Tbk. (TPIA).

"Kalau melihat dari sektoral, sektor energi menjadi salah satu sektor yang akan merealisasikan capex dalam jumlah besar dibanding tahun sebelumnya," ucap Roger, Kamis (12/5/2022).

Menurutnya, katalis bagi sektor energi datang dari kenaikan harga komoditas. Dengan katalis tersebut, Roger menilai emiten-emiten sektor energi kemungkinan akan mengembangkan kawasan tambang mereka, serta melakukan penambahan alat berat.

"Kenaikan harga komoditas ini juga dijadikan momentum untuk menaikkan produksi sehingga Capex yang dianggarkan akan lebih tinggi dibanding tahun sebelumnya," ucapnya.
--

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper