Bisnis.com, JAKARTA — Pelonggaran PPKM seiring dengan turunnya kasus Covid-19 menjadi kesempatan bagi para emiten untuk menggenjot belanja modal, terlepas dari gejolak geopolitik dan penerapan kebijakan moneter yang lebih ketat di sejumlah negara.
Head of Equity Trading MNC Sekuritas Medan Frankie Wijoyo Prasetio kebijakan mobilitas yang lebih longgar menjadi indikasi positif dalam pemulihan ekonomi. Dia mengatakan emiten-emiten di sejumlah sektor bisa memanfaatkan momentum ini.
“Harga komoditas dunia yang masih tinggi dari sepanjang 2021 sampai 2022 juga menjadi katalis kuat bagi para emiten untuk meningkatkan capex-nya untuk melakukan ekspansi agar masih bisa meningkatkan pendapatan dalam momentum kenaikan harga komoditas dunia,” kata Frankie ketika dihubungi Bisnis, Kamis (12/5/2022).
Dia memperkirakan sektor-sektor yang akan meningkatkan belanja modalnya adalah sektor yang paling diuntungkan dengan perkembangan harga komoditas saat ini. Salah satunya adalah emiten di sektor pertambangan batu bara dan mineral. Ekspansi untuk meningkatkan produksi bakal membuka peluang bagi emiten untuk memperoleh pertumbuhan kinerja.
“Emiten batu bara juga sedang mengembangkan penghiliran yang memerlukan capex yang cukup besar,” tambahnya.
Frankie melanjutkan emiten-emiten di sektor perkebunan kelapa sawit juga berpotensi meningkatkan belanja modal, mengingat harga CPO yang relatif tetap tinggi. Konsumsi CPO untuk pangan maupun energi juga cenderung meningkat.
Baca Juga
“Konsumsi yang tinggi bisa saja menopang harga CPO pada tahun-tahun mendatang, terlebih lagi produksi CPO Malaysia selaku produsen CPO terbesar kedua di dunia menurun. Jadi emiten kelapa sawit diproyeksikan bakal menaikan capex untuk menambah lahan atau melakukan atau peremajaan,” katanya.