Bisnis.com, JAKARTA - Emiten konglomerasi, PT Astra International Tbk. (ASII) sudah mempersiapkan belanja modal hampir Rp20 triliun menyamai level anggaran sebelum pandemi.
ASII menyipakan anggaram yang lebih besar pada tahun ini guna memanfaatkan momentum pemulihan ekonomi pada tahun ini.
Head of Investor Relations Astra International Tira Ardianti mengungkapkan realisasi belanja modal atau capital expenditure (capex) perseroan telah mencapai Rp3,8 triliun pada kuartal I/2022.
"Kalau melihat belanja modal Astra pada 2020 kami hanya belanjakan Rp8 triliun, sebelum pandemi, 2019, belanja modal kami itu Rp21 triliun, capex konsolidasi kami," jelasnya saat dihubungi Bisnis, Kamis (12/5/2022).
Anggaran capital expenditure tersebut anjlok karena pandemi Covid-19 menjadi hanya Rp8 triliun pada 2020. Pada 2021, belanja modal Astra mulai ditingkatkan menjadi Rp9,2 triliun.
Kemudian, pada 2022, emiten berkode ASII ini berencana membelanjakan antara Rp18--Rp20 triliun atau bisa dikatakan hampir menyamai level sebelum pandemi.
Baca Juga
"Ini tentunya sejalan dengan kegiatan ekonomi dan bisnis di tanah air juga yang kami lihat semakin membaik, situasi mobilitas masyarakat juga sudah semakin membaik, kegiatan ekonomi juga sudah mulai meningkat karena adanya pelonggaran-pelonggaran pembatasan, pandemi sudah terkendali, mudah-mudahan menjadi endemi," tuturnya.
Geliat ekonomi ini lanjutnya menimbulkan optimisme bagi dunia bisnis termasuk Astra dan ekonomi Indonesia. Geliat ekonomi ini diharapkan dapat memberikan efek domino yang baik bagi Astra, apalagi harga komoditas masih bertahan di level cukup tinggi.
"Belanja modal Astra per lini bisnis memang hampir 55--60 persen grup alat berat pertambangan di susul infrastruktur dan logistik dan lini bisnis lain," terangnya.
Dia menyebut belanja modal ini cukup merata pada 7 lini bisnis utamanya, tetapi belanja modal yang di luar belanja modal rutin sangat bergantung pada kemajuan proyek-proyek yang ada dalam rencana grup Astra.