Bisnis.com, JAKARTA – CEO Terraform Labs, Do Kwon, akhirnya mengumumkan rencana penyelamatan atau stabilisasi harga stablecoin algoritmik TerraUSD dan Luna yang terjun bebas dan menghebohkan pasar kripto.
Mengutip Cointelegraph, Rabu (11/5/2022), koin Luna telah ambruk 90 persen dari level tertinggi sepanjang masa, sedangkan stablecoin TerraUSD telah melemah 75 persen di bawah paritas dolar AS.
Tapi jangan khawatir, Kwon telah merencanakan beberapa tindakan perbaikan, untuk menyelamatkan miliaran dolar AS yang hangus dari total kapitalisasi pasar Terraform Labs.
Protokol stablecoin yang terdesentralisasi seperti TerraUSD atau UST dirancang menghasilkan solusi awal untuk situasi bencana, kondisi saat TerraUSD telah bergeser jauh dari patokan dolarnya yakni di posisi 50 sen, yang normal seharga US$1.
Proses penyelamatan seharusnya menggunakan cara ‘pembakaran’ UST.
Menurut Kwon, mekanisme stabilisasi harga dilakukan dengan menyerap UST sebanyak 10 persen lebih dari total pasokan. Namun ada konsekuensi yang mesti dibayar.
Baca Juga
“Biaya menyerap begitu banyak stablecoin pada saat bersamaan telah memperluas spread swap on-chain hingga 40 persen, dan harga LUNA telah berkurang secara dramatis dengan menyerap arbs,” kata Kwon dalam cuitannya di Twitter.
Arbs yang dimaksud Kwon mengacu pada arbitrase, atau strategi perdagangan yang digunakan oleh pedagang yang membeli dan menjual LUNA dan UST untuk mempertahankan pasak (peg) dan menghasilkan keuntungan.
Secara teknikal, Kwon menegaskan timnya akan meningkatkan base pool dari 50 juta menjadi 100 juta hak penarikan khusus (special drawing rights/SDR), dan mengurangi PoolRecoveryBlock dari 36 menjadi 18. Ini akan meningkatkan kapasitas pencetakan dari US$293 juta menjadi sekitar US$1.200 juta.
Intinya, tim Terraform akan memproduksi UST empat kali lebih banyak dari keadaan normal. Proses ini menimbulkan istilah baru di dunia kripto, yakni “Kwontative easing,” atau menambah likuiditas (quantitative easing) istilah yang biasa digunakan oleh para bank sentral.
Adapun, jika dicermati lagi kalimat tweet Kwon, tidak jelas mengapa Kwon menulis “$1200M” ketimbang US$1,2 miliar. Beberapa warga internet di Twitter mengira kalimat itu untuk mengurangi efek kejut atau mengurangi skala masalah.
“Tidak seperti stablecoin lain seperti USD Coin dan Tether, UST adalah stablecoin algoritmik dan tidak didukung oleh cadangan uang tunai. Sebagai perbandingan, Circle memastikan stabilitas USDC dengan setiap USDCoin didukung oleh US$1. Kasus UST menyoroti pentingnya memilih stablecoin yang tepat,” kata Adil Abdulali, kepala manajemen portofolio Securitize Capital.
Sebagai catatan dalam usulannya, Do Kwon menjelaskan: “[Dengan mengizinkan] pembakaran UST dan pencetakan Luna yang lebih efisien, [yang] dalam jangka pendek akan menekan harga Luna, tetapi akan menjadi cara yang efektif untuk mengembalikan UST ke pasak, yang pada akhirnya akan menstabilkan harga Luna.”
6/ Before anything else, the only path forward will be to absorb the stablecoin supply that wants to exit before $UST can start to repeg. There is no way around it.
— Do Kwon ???? (@stablekwon) May 11, 2022
We propose several remedial measures to aid the peg mechanism to absorb supply: