Bisnis.com, JAKARTA - Emiten teknologi PT Kioson Komersial Indonesia Tbk. (KIOS) optimistis menjalankan berbagai strategi untuk terus bertumbuh sepanjang tahun ini.
CEO KIOS Andrew mengatakan, melihat semakin berkembangnya pasar e-commerce dan Fast Moving Consumer Goods (FMCG), perseroan terus gencar menambah GudangPintar hingga 145 gudang yang tersebar pada tahap awal di Jawa Tengah, Jawa Timur, dan Jabotabek, serta terus diperluas ke seluruh Indonesia.
“Kami terus berkomitmen untuk menambah gudang di beberapa wilayah Indonesia, seperti di Batu Retno Wonogiri, Juwiring Klaten, dan Gemolong Seragen. Sampai Maret 2022, KIOS telah memiliki 145 gudang dengan 92.789 mitra warung UMKM dan akan terus diperluas oleh perseroan," ujar Andrew dalam keterangan resminya, Senin (9/5/2022).
Selain itu, lanjut Andrew, perseroan juga telah bekerja sama dengan berbagai brand FMCG melalui layanan Retail Kita, seperti Indofood, Mayora, Sinarmas, Focus, Javaprima, Kapal Api Group, dan Orang Tua Group. Menurutnya, ekspansi ini bertujuan agar perseroan dapat membantu dan mempermudah para pelaku bisnis serta UMKM, dalam memenuhi kebutuhan pesanan dan informasi ketersediaan stok barang dengan harga yang kompetitif.
Sebagai informasi, sepanjang 2021 KIOS menambah 100 GudangPintar yang sebagian besar ditujukan untuk menggarap pasar UMKM di Jawa Timur, seperti di Kabupaten Nganjuk, Mojokerto, Ngawi, dan Malang, serta memberikan solusi logistik bagi para mitra ritel secara cepat dan efisien dalam memenuhi kebutuhan order para pelanggan secara online-to-offline.
Sementara itu, dari laporan keuangan konsolidasi perusahaan tahun 2021, KIOS berhasil membalikkan kinerja keuangan dengan membukukan laba bersih sebesar Rp2,5 miliar setelah pada tahun sebelumnya mengalami kerugian Rp41,9 miliar pada tahun 2020.
Baca Juga
Dari sisi penjualan, KIOS mencatatkan penjualan Rp339 miliar dengan kontribusi pendapatan terbesar perseroan berasal dari iklan dan groceries yang tumbuh sepanjang 2021.
“Kami bersyukur bisa melewati tahun 2021 ketika perseroan membukukan laba kotor menjadi Rp15,3 miliar atau naik 124 persen dibandingkan periode yang sama di tahun 2020 sebesar Rp6,8 miliar. Pencapaian ini tidak terlepas dari berbagai upaya dan efisiensi yang dilakukan perseroan sehingga KIOS mampu mempertahankan eksistensinya hingga hari ini,” tutur Andrew.