Bisnis.com, JAKARTA - Emiten teknologi Online-to-Offline (O2O) PT Kioson Komersial Indonesia Tbk. menargetkan dapat membangun 1.000 gudang hingga akhir 2022.
Direktur Kioson Ornela Bartin menjelaskan perseroan tengah melakukan transformasi menjadi platform ekosistem berbasis gudang yang terintegrasi. Untuk itu, emiten dengan kode saham KIOS ini telah membentuk dua anak perusahaan sebagai platform berbasis Gudang, yaitu Gudang Pintar dan Retail Kita.
“Hingga November 2021, KIOS telah membangun lebih dari 96 gudang untuk mendukung layanan Gudang Pintar dan Retail Kita. KIOS bertujuan untuk membangun 1.000 gudang pada akhir 2022,” kata Ornela dalam siaran pers, dikutip Minggu (5/12/2021).
Adapun, untuk menjadi platform ekosistem gudang terintegrasi tersebut, perseroan melakukan kemitraan bersama koperasi dan UMKM yang memiliki lebih dari 13.000 gudang yang tersebar di seluruh Indonesia.
Dengan transformasi gudang tersebut, KIOS menargetkan laba bersih pada akhir tahun ini dapat mencapai Rp6 miliar.
Berdasarkan laporan keuangan per 30 September 2021, emiten dengan kode saham KIOS ini membukukan laba bersih senilai Rp2,19 miliar atau berbalik dari posisi rugi Rp12,6 miliar pada periode yang sama tahun lalu.
Baca Juga
Namun demikian, penjualan masih turun 68,96 persen menjadi Rp274,01 miliar pada akhir kuartal III/2021 dari posisi Rp882,88 miliar pada kuartal III/2020. Kontribusi pendapatan terbesar berasal dari iklan dan e-commerce yang tumbuh signifikan di sepanjang 2021.
Presiden Direktur Kioson Andrew mengatakan perolehan laba bersih dicapai perseroan melalui strategi peningkatan efisiensi operasional, restrukturisasi, dan pengembangan bisnis sembari melihat peluang di pasar.
“Pada kuartal ketiga tahun ini, untuk menangkap peluang dan pertumbuhan bisnis, KIOS menjalin kemitraan strategis dengan YELO untuk meletakkan dasar bagi teknologi Metaverse, yang setelah dikembangkan, penerapan teknologi ini akan sangat dibutuhkan oleh populasi demografis muda Indonesia,” kata Andrew.
Sebelumnya, KIOS juga telah berkolaborasi dengan PT Telekomunikasi Selular (Telkomsel) dan PT Solusi Sinergi Digital Tbk. (Surge) dalam meluncurkan layanan iklan digital guna melengkapi ekosistem digital yang lebih terintegrasi.