Bisnis.com, JAKARTA — Emiten pengolah makanan beku berbasis udang, PT Panca Mitra Multiperdana Tbk. (PMMP) membukukan kinerja positif selama 2021, yang terutama ditopang oleh kenaikan penjualan produk olahan udang dan ekspor ke Amerika Serikat.
Mengutip dari laporan keuangan audit Perseroan 2021, PMMP mampu mencatatkan penjualan bersih sebesar US$175,8 juta atau sekitar Rp2,55 triliun (kurs Rp14.500), meningkat sebesar 3,0 persen secara YoY dari sebelumnya sebesar US$170,5 juta.
Laba kotor emiten berkode saham PMMP itu juga meningkat sebesar 15,7 persen secara YoY menjadi US$40,9 juta dari pencapaian 2020 sebesar US$35,3 juta. Sementara itu, laba operasi yang dibukukan Perusahaan mencapai US$19,4 juta pada pada 2021, turun sebesar 9,9 persen YoY dibandingkan dengan laba operasi pada 2020 sebesar US$ 21,5 juta.
Selanjutnya, PMMP mencatatkan laba tahun berjalan sebesar US$9,3 juta sepanjang 2021 atau turun sebesar 13,0 persen dibandingkan dengan laba bersih tahun sebelumnya sebesar US$10,6 juta.
Direktur Utama PMMP Martinus Soesilo menyampaikan Perseroan telah berhasil menjalankan strategi bisnis utama pada 2021, yakni meningkatkan porsi penjualan produk Cooked Shrimp dan Value Added Shrimp.
“Tahun 2021, kami berhasil meningkatkan porsi penjualan produk Cooked Shrimp dan Value Added Shrimp. Porsi penjualan Cooked Shrimp berhasil mencapai 58 persen dan porsi penjualan Value Added Shrimp berhasil mencapai 22 persen dari total penjualan 2021. Secara keseluruhan, total penjualan kedua produk ini meningkat selama 27% persen secara tahunan,” kata Martin dalam keterangan resmi yang dikutip Sabtu (30/4/2022).
Baca Juga
Total penjualan Cooked Shrimp pada 2021 mencapai US$101,8 juta, meningkat sebesar 15,2 persen YoY dari US$88,3 juta pada 2020. Selanjutnya, total penjualan Value Added Shrimp sepanjang 2021 mencapai US$39,2 juta, meningkat sebesar 37,7 persen YoY dari pencapaian 2020 sebesar US$ 28,4 juta.
Sebaliknya, total penjualan Raw Shrimp tercatat turun 35,6 persen YoY dari US$53,7 juta pada 2020 menjadi Rp34,6 juta pada 2021.
Martinus menjelaskan, dengan adanya penerapan strategi bisnis ini, Perseroan mampu meningkatkan margin laba kotor secara signifikan dibandingkan dengan 2020.
“Margin laba kotor kami pada 2021 mencapai 23,3 persen atau meningkat sebesar 260 bps dibandingkan pencapaian 2020 sebesar 20,7 persen. Hal ini disebabkan oleh meningkatnya penjualan produk Cooked Shrimp dan Value Added Shrimp yang memiliki profitabilitas lebih baik dibandingkan produk Raw Shrimp,” jelas Martinus.
Peningkatan penjualan selama tahun 2021 ini juga didukung oleh meningkatnya penjualan ekspor Perseroan, terutama ke Amerika Serikat, yang meningkat sebesar 5,1 persen, menjadi US$145,3 juta dari US$138,3 juta pada 2020.