Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kinerja Ciamik, Rekomendasi Saham Bank Mandiri (BMRI) Naik Jadi Rp10.200

Mirae Asset Sekuritas meningkatkan rekomendasi saham BMRI ke posisi buy dengan target harga (target price/TP) di level Rp10.200.
Direktur Utama Bank Mandiri Darmawan Junaidi (kedua kiri) dalam konferensi pers Laporan Kinerja Keuangan Triwulan I/2022. /Bank Mandiri
Direktur Utama Bank Mandiri Darmawan Junaidi (kedua kiri) dalam konferensi pers Laporan Kinerja Keuangan Triwulan I/2022. /Bank Mandiri

Bisnis.com, JAKARTA – Mirae Asset Sekuritas memperbarui rekomendasi target harga saham PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (BMRI) menjadi Rp10.200.

Analis Mirae Asset Sekuritas Handiman Soetoyo, dalam publikasinya yang dikutip pada Sabtu (30/4/2022), mengatakan bahwa pihaknya meningkatkan rekomendasi saham BMRI ke posisi buy dengan target harga (target price/TP) di level Rp10.200.

"Oleh karena itu, kami meningkatkan rekomendasi kami menjadi buy dengan target harga baru Rp10.200 [sebelumnya Rp9.175] berdasarkan target P/B FY22F sebesar 2,0x,” katanya.

Handiman menuturkan bahwa peningkatan rekomendasi tersebut tidak terlepas dari kinerja ciamik perseroan sepanjang kuartal I/2022. Selain itu, return on equity (ROE) turut melonjak signifikan menjadi 18,1 persen atau di level tertinggi dalam 7 tahun terakhir.

Dalam paparan publik beberapa waktu lalu, Direktur Utama Bank Mandiri Darmawan Junaidi mengatakan bahwa sepanjang kuartal I/2022 perseroan membukukan laba bersih sebesar Rp10,03 triliun, naik 70 persen secara tahunan (year-on-year/yoy).

Darmawan menambahkan perolehan laba tersebut didukung oleh sejumlah faktor, di antaranya aset perseroan yang mencapai Rp1.734,1 triliun atau tumbuh 9,5 persen yoy.

Sementara itu, kredit konsolidasi perseroan tumbuh 8,9 persen yoy atau menjadi Rp1.073 triliun. Capaian ini diikuti oleh rasio kredit bermasalah (non-performing loan/NPL) yang turun 49 basis poin dibandingkan periode yang sama tahun lalu, yakni menjadi 2,66 persen. 

Selanjutnya, kata Darmawan, Pendapatan Operasional Sebelum Pencadangan atau pre-provisioning operating profit (PPOP) mencapai Rp17,7 triliun, tumbuh 24,2 persen yoy. Adapun, capital adequacy ratio [CAR] secara konsolidasi terjaga di level 18 persen. 

Darmawan menjelaskan bahwa pencapaian tersebut merupakan hasil dari eksekusi strategi secara disiplin dan prudent yang dimaksimalkan oleh Bank Mandiri dalam dua tahun terakhir. 

“Berbagai inisiatif digital yang telah dilakukan turut berhasil memberikan dampak positif kepada core business perseroan termasuk memperluas akses Bank Mandiri ke pasar serta ekosistem digital,” ujarnya dalam paparan kinerja keuangan kuartal I/2022. 

Lewat inisiatif tersebut, perseroan juga mampu meningkatkan efisiensi yang tercermin dari posisi rasio beban operasional terhadap pendapatan operasional (BOPO) di level 56,37 persen, jauh di bawah rata-rata industri. 

Darmawan menuturkan, pertumbuhan kredit Bank Mandiri juga telah merata di berbagai segmen. Segmen wholesale yang menjadi core competence Bank Mandiri mampu tumbuh 7 persen secara yoy atau mencapai Rp549,8 triliun di akhir Maret 2022.

Di samping itu, berkat implementasi bisnis ke arah digital, pertumbuhan kredit ritel Bank Mandiri juga mampu menorehkan pencapaian positif.

Tercatat, hingga kuartal I/2022 total kredit ritel Bank Mandiri mencapai Rp292,5 triliun atau tumbuh 10,37 persen yoy, didorong oleh segmen mikro produktif yang meningkat 19,69 persen yoy dan small medium enterprise (SME) tumbuh 10,97 persen yoy.

Pencapaian segmen mikro terutama ditopang oleh penyaluran kredit usaha rakyat (KUR) sebesar Rp10,49 triliun per Maret 2022. Realisasi tersebut setara dengan 26,2 persen dari total plafon KUR yang ditugaskan oleh pemerintah, yakni Rp40 triliun sepanjang tahun 2022.

Sementara itu, total dana pihak ketiga (DPK) BMRI tumbuh sebesar 7,42 persen yoy mencapai Rp1.269 triliun. Hal ini didukung rasio dana murah atau current account saving account (CASA) sebesar 70,3 persen secara konsolidasi dan secara bank only di level 75 persen.  

Disclaimer: Berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Dionisio Damara
Editor : Pandu Gumilar
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper