Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ini Mengapa BFI Finance (BFIN) Jadi Anggota Baru Indeks Bisnis-27

Faktor perkembangan global saat ini disebut menjadi pertimbangan masuknya anggota baru dalam indeks Bisnis-27, dan BFIN merupakan salah satu contohnya.
Karyawati memberikan penjelasan kepada nasabah di kantor BFI Finance di Jakarta./JIBI-Endang Muchtar
Karyawati memberikan penjelasan kepada nasabah di kantor BFI Finance di Jakarta./JIBI-Endang Muchtar

Bisnis.com, JAKARTA – Bursa Efek Indonesia (BEI) telah mengumumkan pergantian anggota baru Indeks Bisnis-27 yang akan berlaku mulai 9 Mei 2022 mendatang. Salah satu anggota baru indeks Bisnis-27 tersebut adalah PT BFI Finance Indonesia Tbk. (BFIN).

Senior Analyst Henan Putihrai Sekuritas Liza Camelia Suryanata menyampaikan evaluasi indeks Bisnis-27 kali ini menyesuaikan dengan kondisi global saat ini.

“Mengikuti perkembangan situasi global saat ini, maka perombakan yang diadakan pada konstituen indeks Bisnis-27 diharapkan akan lebih mengikuti sentimen positif yang tengah berkembang di market,” jelas Liza kepada Bisnis, Selasa (26/4/2022).

Berdasarkan pengumuman BEI, ada 8 saham yang masuk dan keluar dalam konstituen Indeks Bisnis-27. Hasil evaluasi ini berlaku efektif mulai 9 Mei 2022.

Adapun saham baru yang masuk daftar Indeks Bisnis-27 ialah PT BFI Finance Indonesia Tbk. (BFIN), PT Medikaloka Hermina Tbk. (HEAL), PT Vale Indonesia Tbk. (INCO), dan PT Indofood Sukses Makmur Tbk. (INDF).

Selanjutnya, PT Media Nusantara Citra Tbk. (MNCN), PT Perusahaan Gas Negara Tbk. (PGAS), PT Tower Bersama Infrastructure Tbk. (TBIG), dan PT Unilever Indonesia Tbk. (UNVR).

Faktor perkembangan global saat ini disebut menjadi pertimbangan masuknya anggota baru dalam indeks Bisnis-27, dan BFIN merupakan salah satu contohnya.

Liza menilai laporan keuangan BFIN sudah membaik dari sisi pendapatan bersih, meski memang penjualannya belum kembali ke level sebelum pandemi.

Hopefully dengan recovery ekonomi dan digitalisasi, prospek BFIN untuk meningkatkan kinerjanya terbuka,” ungkapnya.

Emiten tersebut juga telah merencanakan beberapa pengembangan bisnis pascatender offer. Di antaranya membangun pertumbuhan berkelanjutan dalam bisnis pembiayaan konsumen inti, melakukan investasi bisnis, juga mengimplementasikan teknologi digital dalam operasional perusahaan.

Selain itu, BFIN juga berencana untuk bekerja sama dengan Boom Motorist untuk menggaet UMKM, serta masuk ekosistem Gojek dan Bank Jago usai akuisisi Boy Thohir dan Jerry NG.

“Secara teknikal, harus diakui bahwa tren naik BFIN sejak awal tahun lalu terbilang konsisten, malahan sejak Mei tahun lalu harga saham BFIN tertib berjalan di dalam suatu pattern bernama Parallel Channel,” kata Liza.

Dia melanjutkan, walau sahamnya terdeteksi konsolidasi sideways beberapa waktu lalu, tetapi strategi buy on weakness untuk BFIN menurutnya cukup menarik untuk dilakukan di sekitar support harga 1.220-1.190. Dengan target harga 1.300 untuk jangka pendek, 1.400-1.450 jangka menengah dan 1.500 atau 1.650 untuk jangka panjang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper