Bisnis.com, JAKARTA – Emiten tambang emas PT Archi Indonesia Tbk. (ARCI) menargetkan anggaran belanja modal tahun ini sekitar US$40 juta – US$50 juta.
Direktur Keuangan Archi Indonesia Hidayat Triputro mengatakan belanja modal tahun ini untuk melanjutkan lagi kegiatan penambangan dan memperbaiki pit yang terdampak bencana alam, Pit Tambang Tondano Nusajaya (TTN).
Dari sisi target pendapatan dan laba, ARCI masih dalam proses penghitungan. Namun, dengan adanya kerusakan pit TTN, produksi diperkirakan mengalami penurunan hingga 25 persen.
“Karena ada bencana alam di salah satu pit yang punya high grade sehingga produksi turun 25 persen. Memang akan berdampak pada laba dan pendapaatan perusahaan. Tapi harga emas mengalami peningkatan,” ujar Direktur Utama Archi Rudy Suhendra, dalam konferensi pers, Selasa (26/4/2022).
Oleh karena itu, Rudy berharap di akhir tahun pendapatan dan laba perseroan dapat meningkat meskipun ada kendala penurunan produksi
Fokus pada perbaikan pit tersebut juga membuat rencana ekspansi Archi tahun ini, untuk pengembangan kapasitas pabrik harus ditunda.
Baca Juga
“Tapi perbaikan pit sejauh ini prosesnya lancar sesuai target, kami harapkan bisa sesuai rencana di kuartal III/2022,” imbuh Rudy.
Adapun, tahun ini Archi juga akan memulai rencana pengembangan underground mining, yang diharapkan menjadi kunci memperbaiki finansial perusahaan ke depan dan penemuan cadangan emas berikutnya.