Bisnis.com, JAKARTA – PT. Bumi Serpong Damai Tbk. (BSDE) mencatatkan nilai pra-penjualan atau marketing sales tertinggi di sektor properti, seiring perkembangan bisnis yang meningkat.
Mengutip data perseroan, pada 2021 BSDE tercatat membukukan marketing sales tertinggi dibandingkan kompetitornya, yakni sebesar Rp7,7 triliun.
Disusul PT Ciputra Development Tbk. (CTRA) senilai Rp7,4 triliun dan PT Summarecon Agung Tbk. (SMRA) sebesar Rp5,2 triliun.
Head of Investor Relations BSDE Christy Grasella menjelaskan, perseroan memiliki roadmap untuk 2022, salah satunya dengan mengembangkan kapasitas sebagai developer.
“BSD punya roadmap, salah satunya kami ingin menjadi lebih baik sebagai developer yang udah ada di 9 kota besar Indonesia, dan terus berkembang menjadi pemimpin pasar properti,” jelas Christy dalam acara virtual, Sabtu (23/4/2022).
Dia menambahkan, diversifikasi usaha juga dilakukan di berbagai segmen, seperti produk properti dengan kisaran harga sesuai target pasar dan juga upaya untuk meningkatkan recurring income.
Baca Juga
“Kami tetap berkeyakinan land banking adalah bahan baku yang utama, kami bisa memberikan margin sangat signifikan yang menjadi profit bagi stakeholder kami,” imbuh Christy.
Perseroan yang telah beroperasi sejak 1989 ini memiliki kapitalisasi pasar terbesar di sektor properti, yakni Rp21,2 triliun.
BSDE memperoleh recurring revenue antara lain melalui segmen gedung perkantoran, mall, hotel, serta beberapa fasilitas seperti water theme park dan juga jalan tol.
Sementara itu, (BSDE) menargetkan prapenjualan 2022 sebesar Rp7,7 triliun. Target tersebut setara pencapaian marketing sales pada 2021.
Direktur BSDE Hermawan Wijaya mengatakan, pertumbuhan penjualan tersebut ditopang terutama oleh peningkatan permintaan yang lebih baik dari perumahan dengan segmentasi harga Rp3 miliar - Rp5 miliar.
“Secara umum, prospek sektor properti pada 2022 terus berkembang, terutama untuk rumah tapak yang menjadi salah-satu fokus utama pengembangan bisnis perseroan. Pertumbuhan residensial di daerah sub-urban dengan konsep hunian terpadu yang menopang kawasan bisnis utama masih menjadi pilihan konsumen,” ungkap Hermawan dalam keterangan pers, Selasa (22/2/2022).