Bisnis.com, JAKARTA – Perdagangan mata uang asing atau foreign exchange (forex) memiliki sejarah panjang yang bahkan sudah ada sejak zaman Mesir Kuno.
Kurang lebih 2.000 tahun lalu, era Mesir kuno, mata uang dalam bentuk koin logam mulia sudah mulai dipertukarkan. Di abad ke-15, keluarga Medici dari Florence, Italia, juga turut mewarnai dunia perdagangan keuangan era Renaisans.
Pertukaran mata uang valuta asing terus berkembang, hingga memasuki kota-kota di Eropa lainnya seperti Amsterdam.
Pasar valuta asing pun semakin kuat memasuki abad ke-17 hingga menyebar ke pusat-pusat keuangan baru di London, New York, Paris, Frankfurt, dan Berlin.
Selama periode tersebut, dibutuhkan modal awal dalam jumlah besar untuk berpartisipasi dalam pasar ini.
Kemudian, beberapa dekade setelah dua perang dunia abad ke-20, mulailah era sistem nilai tukar mengambang bebas di seluruh dunia dengan menggunakan mata uang fiat dolar AS.
Baca Juga
Hal ini terjadi setelah konferensi Bretton Woods tahun 1944 serta keputusan presiden Amerika Serikat Richard Nixon untuk mengakhiri suku bunga tetap dan standar emas tahun 1971.
Salah satu broker Forex modern pertama yang muncul pada masa itu adalah perusahaan Inggris Dusrolgraph Ltd. Perusahaan ini mulai beroperasi sejak tahun 1965, kemudian delapan tahun kemudian berganti nama menjadi Monecor (London) Ltd.
Perusahaan kembali mengalami transformasi sebagai TradIndex pada tahun 2002, kemudian berubah menjadi ETX Capital yang dikenal saat ini.
Sejumlah perusahaan lainnya juga turut mengalami transformasi periode perdagangan valuta asing elektronik. Seiring dengan perkembangan teknologi, kini pasar Forex dapat diakses oleh hampir semua orang.
Praktisi trading Forex dan Financial Translator Abida Muttaqiena mengatakan, digitalisasi keuangan telah mengubah pasar Forex yang dahulu hanya dapat diakses oleh kalangan tertentu, menjadi suatu pasar yang terbuka bagi siapa saja melalui akses internet.
“Peluang dan kemudahan ini bisa menguntungkan bagi kita, tetapi harus disikapi dengan bijak,” ujar Abida dalam keterangan resmi, dikutip Sabtu (23/4/2022).
Dengan volume trading harian sekitar US$6,6 triliun, Forex terus berkembang. Desentralisasi dan demokratisasi pasar Forex memungkinkan akses masyarakat umum semakin terbuka lebar.