Bisnis.com, JAKARTA — Perusahaan petrokimia terintegrasi, PT Chandra Asri Petrochemical Tbk (TPIA), meluncurkan resin yang dapat digunakan sebagai bahan baku pembuatan alat suntik bernama Trilene RI20HC02.
Chandra Asri dalam keterangan resmi menyebutkan resin jenis Polypropylene ini dirancang khusus untuk memenuhi standar medis terketat bagi aplikasi alat suntik. Produk ini diharapkan dapat mendukung program pemerintah dalam percepatan vaksinasi dan booster COVID-19 di Indonesia.
Trilene RI20HC02 telah lolos pengujian biokompatibilitas alat medis dan tersertifikasi sesuai dengan standar ISO 10993. Dengan demikian, resin ini telah dinyatakan aman untuk dipakai dalam aplikasi perangkat alat medis karena telah diuji kesesuaiannya dalam mengelola risiko biologis.
“Perangkat alat kesehatan ini juga telah dipastikan tidak memiliki efek fisiologis yang berpotensi membahayakan bagi manusia. Kami senang dapat berkontribusi mendukung pemenuhan standar alat kesehatan yang juga dapat membantu program vaksinasi pemerintah dengan menghadirkan Trilene RI20HC02,” kata General Manager Technical Service and Product Development Chandra Asri Supriyanto dalam keterangan resmi, Rabu (20/4/2022).
Supriyanto juga mengemukakan kehadiran Trilene RI20HC02 dapat membantu memenuhi aplikasi perangkat medis yang selama ini masih didominasi oleh produk impor.
“Dengan ketersediaan pasokan bahan baku dan nilai rantai yang lebih terjamin, kami berharap Trilene RI20HC02 membantu memenuhi kebutuhan alat kesehatan dalam negeri sekaligus mendorong substitusi impor dengan memperbesar tingkat komponen dalam negeri,” lanjutnya.
Baca Juga
Selain bersertifikasi medis, Trilene RI20HC02 juga menawarkan daya tahan terhadap gamma irradiation, sekaligus memenuhi standar daya serap UV. Menurut Japanese Pharmacopoeia, edisi ke-18 farmakope resmi yang diterbitkan oleh Badan Farmasi dan Alat Kesehatan Jepang, Trilene RI20HC02 memiliki tingkat kebeningan yang baik dan cocok digunakan pada aplikasi wadah transparan serta aplikasi general injection lainnya.
Seiring dengan kehadiran produk baru, Chandra Asri juga akan fokus mengembangkan kompleks petrokimia kedua perusahaan yang berskala global, CAP2. Operasional CAP2 nantinya akan meningkatkan kapasitas produksi Chandra Asri dari 4,7 juta ton menjadi 8,9 juta ton per tahun.
