Bisnis.com, JAKARTA – PT Vale Indonesia Tbk. (INCO) berhasil memproduksi 13.827 metrik ton nikel dalam matte pada kuartal pertama tahun 2022.
Volume produksi pada kuartal I/2022 adalah 19 persen lebih rendah dibandingkan dengan volume produksi yang direalisasikan pada kuartal sebelumnya, kuartal IV/2021, dan 9 persen lebih rendah dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu.
“Produksi pada kuartal I/2022 lebih rendah karena adanya pelaksanaan proyek pembangunan kembali Tanur 4 yang merupakan proyek pemeliharaan penting yang memastikan keamanan dan kelangsungan operasi di masa depan,” jelas Febriany Eddy, CEO dan Presiden Direktur INCO dalam keterangan pers, Selasa (19/4/2022).
Febriany menegaskan, emiten bersandi INCO itu tetap optimistis untuk mencapai rencana produksi penuh tahun 2022.
Selain melaporkan produksi, INCO juga melaporkan hasil eksplorasi bulanan pada Februari 2022. Adapun, daerah yang dieksplorasi ada di Blok Sorowako dan Sorowako Outer Area di Kabupaten Luwu Timur, Sulawesi Selatan dan Blok Bahodopi di Kabupaten Morowali, Sulawesi Tengah serta Blok Pomalaa di Kabupaten Kolaka, Sulawesi Tenggara. Eksplorasi tersebut menelan biaya senilai US$412,91.
Selanjutnya, Blok Sorowako akan melanjutkan kegiatan pengeboran jarak 25 meter di Bukit Petea B2C3, pengeboran jarak 50 meter di Bukit Wawono, dan pengeboran jarak acak di Bukit Lembo South. Blok Sorowako Outer Area direncanakan akan melakukan kegiatan eksplorasi di area Tanamalia dan Lingkona.
Baca Juga
Kemudian, Blok Bahodopi akan melanjutkan kegiatan pengeboran di kuartal IV/2022 dan Blok Pomalaa akan melanjutkan kegiatan pengeboran pada Maret 2022 untuk menunjang rencana tambang setelah memperoleh IPPKH operasi produksi.