Bisnis.com, JAKARTA – PT Indonesia Kendaraan Terminal Tbk. (IPCC) tengah mengincar sejumlah pelabuhan strategis untuk bisa meningkatkan kinerja hingga 20 persen.
Agus Hendrianto, Direktur Komersial dan Pengembangan Bisnis IPCC menuturkan perseroan sudah menyiapkan rencana pengembangan baik organik maupun anorganik. Dari sisi organik, aka nada kerjasama pengoperasian Terminal RoRo. Lalu, pengembangan pengoperasian Terminal Kendaraan di sejumlah wilayah.
“Di awal tahun ini, telah dikerjasamakan Terminal Satelit di Belawan. Selanjutnya, kami coba ke Balikpapan, Makasar, Surabaya, dan lainnya untuk melengkapi Terminal Satelit yang telah ada,” katanya dalam keterangan resmi Senin (18/4/2022).
Menurutnya, dari sebaran kendaraan maka jalur distribusi kendaraan di Indonesia punya potensi yang besar yang bisa IPCC garap. Di sisi lain, adanya kebutuhan kendaraan berat di sejumlah wilayah juga berpotensi untuk ditangani dari sisi distribusinya.
Agus melihat adanya merjer Pelindo dapat memberi dampak positif seperti masuk ke sejumlah daerah sehingga IPCC tidak hanya mengandalkan Priok. Agus juga menambahkan pada pengembangan anorganik maka IPCC akan melakukan pendekatan dengan sejumlah perusahaan kendaraan agar dapat ditangani secara penuh oleh tenaga professional perseroan.
Selain itu, juga adanya kerja sama strategis di bidang shipping maupun trucking. “Pencapaian positif pada 2021, membuat IPCC berkeyakinan dengan prospek bisnis di sepanjang tahun ini. Meski di tahun 2021 IPCC terlihat bertumbuh tinggi dari tahun sebelumnya,” katanya.
Baca Juga
Anak usaha BUMN itu menargetkan untuk peningkatan kinerja minimal antara 15% hingga 20% sama seperti pertumbuhan industri pada umumnya dan juga mencermati kondisi makro dan industri yang ada.
Sebagai informasi, pendapatan IPCC naik 44,96 persen mencapai Rp516,84 miliar hampir menyamai pendapatan pada 2019. EBITDA bertumbuh 242,78 persen meskipun dari sisi beban pokok pendapatan dan beban usaha ada peningkatan tipis sejalan dengan meningkatnya kegiatan operasional.
Adapun laba tahun berjalan 2021 mengalami peningkatan hingga 352,62 persen dari tahun sebelumnya yang tercatat rugi