Bisnis.com, JAKARTA — Emiten ritel PT Erajaya Swasembada Tbk. (ERAA) mengantongi laba bersih Rp1,01 triliun pada 2021. Nilai ini meningkat 65,41 persen secara tahunan (year-on-year/YoY) dibandingkan dengan laba bersih pada 2020 sebesar Rp612,0 miliar.
Melesatnya laba bersih ERAA tidak lepas dari meningkatnya pendapatan perusahaan penjualan sepanjang 2021. Penjualan produk elektronik menjadi kontributor terbesar pada kinerja top line ERAA.
Berdasarkan laporan keuangan yang dipublikasi perusahaan pada Kamis (14/4/2022), penjualan neto Erajaya naik 27,41 persen YoY dari Rp34,11 triliun pada 2020 menjadi Rp43,46 triliun pada 2021.
Penjualan telepon seluler dan tablet masih menghasilkan kontribusi terbesar, yakni Rp 34,35 triliun atau 78,66 persen dari total pendapatan. Penjualan telepon seluler dan tablet ini meningkat 31,96 persen secara tahunan.
Penjualan segmen telepon seluler dan tablet yang merupakan kontributor terbesar tercatat tumbuh 31,96 persen YoY, dari Rp26,03 triliun menjadi Rp34,35 triliun. Kenaikan penjualan juga terlihat pada segmen komputer dan peralatan elektronik lainnya yang meningkat dari Rp1,55 triliun menjadi Rp1,93 triliun, sementara segmen aksesori dan lain-lain naik dari Rp2,52 triliun menjadi Rp3,68 triliun. Hanya segmen produk operator yang mengalami penurunan, dari Rp4,0 triliun pada 2020 menjadi Rp3,49 triliun.
Margin laba kotor ERAA pada 2021 juga mengalami kenaikan, meski beban pokok penjualan naik 25,91 persen YoY dari Rp30,70 triliun pada 2020 menjadi Rp38,66 triliun. Margin laba kotor Erajaya mencapai 11,05 persen pada 2021, dari 9,99 persen pada 2020.
Baca Juga
Erajaya juga berhasil mengurangi total liabilitas sebesar 11,10 persen YoY dari Rp5,52 triliun pada 2020 menjadi Rp4,90 triliun pada 2021. Liabilitas jangka pendek tercatat turun signifikan dari Rp5,14 triliun menjadi Rp4,28 triliun.