Bisnis.com, JAKARTA – Pasar bisnis grosir daring (e-grocery) Indonesia terus menarik minat pemain baru untuk terjun ke dalamnya. Teranyar, startup unikorn Traveloka juga mencoba peruntungan baru dengan memasuki bisnis tersebut.
Ekspansi yang dilakukan Traveloka tersebut secara tidak langsung membuat persaingan di bisnis e-grocery makin ketat. Sebab, sepanjang tahun ini, selain Traveloka sejumlah pelaku usaha telah lebih dulu masuk ke bisnis tersebut.
Sekadar informasi, Traveloka baru saja meluncurkan bisnis grosir daring dalam bentuk Traveloka Mart. Hal itu ditandai dengan munculnya menu baru di aplikasi Traveloka dengan logo keranjang belanja dan bertuliskan “Mart”.
Dalam mengembangkan bisnis e-grocery tersebut, perusahaan telah bermitra dengan beberapa toko kelontong dan supermarket di Jabodetabek untuk penawaran terbarunya, termasuk Lotte Mart. Selain itu, layanan baru ini menawarkan produk makanan beku, produk segar, dan barang-barang perawatan pribadi.
CMO Traveloka Shirley Lesmana mengatakan, sejak pertengahan 2020, tren berbelanja kebutuhan sehari-hari yang dilakukan secara daring terus meningkat. Menurutnya, fenomena ini juga didukung dengan situasi pandemi yang mendorong masyarakat untuk melakukan segala aktivitas secara virtual.
Hal tersebut, lanjutnya, terefleksi dengan data survei yang menyatakan bahwa meningkatnya jumlah transaksi belanja kebutuhan sehari-hari secara daring sebesar 5 kali lipat pada pertengahan 2020 dibandingkan tahun 2019 dan terus stabil hingga awal tahun 2022.