Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Surya Semesta (SSIA) Bidik Penjualan Lahan 21 Hektare di Karawang

Emiten properti PT Surya Semesta Internusa Tbk. (SSIA) membidik peningkatan kinerja pendapatan hingga 45 persen dari penjualan lahan 21,3 hektare.
Kawasan Industri Surya Cipta, Kawarang. Kawasan ini dikelola PT Surya Semesta Internusa Tbk./suryainternusa.com
Kawasan Industri Surya Cipta, Kawarang. Kawasan ini dikelola PT Surya Semesta Internusa Tbk./suryainternusa.com

Bisnis.com, JAKARTA — Emiten properti PT Surya Semesta Internusa Tbk. (SSIA) membidik peningkatan kinerja pendapatan hingga 45 persen dari penjualan lahan 21,3 hektare.

Manajemen SSIA optimistis prospek pendapatan sepanjang 2022 akan naik sekitar 45 persen. Terutama dikontribusikan dari pembukuan akunting penjualan lahan sebesar 21,3 hektar dari Karawang.

“Pendapatan konstruksi naik kurang lebih 14 persen, dan perhotelan naik lebih dari 150 persen didukung oleh situasi kesehatan normal. Oleh karena itu memungkinkan permintaan konsumen untuk kembali," ungkap Manajemen SSIA, Kamis (14/4/2022).

Selain itu, SSIA mencatat penjualan lahan seluas 10,1 hektar pada 2021 ke perusahaan teknologi regional dan perusahaan kimia dengan nilai total Rp179,8 miliar.

Jumlah tersebut naik sekitar 81,6 persen dibandingkan dengan penjualan lahan pada 2020 sebesar 5,6 hektar atau senilai Rp82,5 miliar.

Pada 2022, SSIA menargetkan penjualan lahan seluas 20 hektar dari Suryacipta City of Industry Karawang dan penjualan lahan seluas 60 hektar dari Subang Smartpolitan.

"Virus Covid-19 yang berkepanjangan pada 2021 berdampak pada tiga pilar bisnis SSIA. Unit bisnis konstruksi diperkirakan membukukan pendapatan yang lebih rendah di 2021 sekitar 20 persen dari pendapatan pada 2020," diakui manajemen dalam keterbukaan informasi, Kamis (14/4/2022).

Pada sepanjang 2021, SSIA membukukan pendapatan konsolidasi sebesar Rp2,35 triliun. Pendapatan ini mengalami penurunan sekitar 20,2 persen dari Rp2,94 triliun yang dibukukan pada sepanjang 2020. Penurunan ini terutama disebabkan oleh pendapatan properti dan konstruksi yang masing-masing turun sebesar 20,1 persen dan 20,0 persen.

Sementara itu, pendapatan segmen bisnis perhotelan SSIA turun sekitar 13,0 persen. Laba kotor perseroan pada 2021 turun 18,6 persen YoY menjadi Rp517,0 miliar dari Rp635,2 miliar di pada, akibat dari penurunan laba kotor properti sebesar 23,5 persen.

Selanjutnya, EBITDA sepanjang 2021 turun 28,9 persen YoY menjadi Rp181,9 miliar dari Rp255,8 miliar di pada 2020, disebabkan karena penurunan EBITDA perhotelan sebesar 30,6 persen. Rugi bersih konsolidasi SSIA selama tahun lalu tercatat sebesar Rp200,2 miliar, turun 128,7 persen dibandingkan dengan rugi bersih Rp87,5 miliar pada 2020.

"Penurunan laba bersih terutama disebabkan oleh penurunan laba operasional sekitar 91,3 persem dari Rp103,6 miliar pada 2020 menjadi Rp9,1 miliar pada 2021. Posisi kas Perseroan sepanjang 2021 mencapai Rp782,2 miliar, naik 17,6 persen dari posisi kas September 2021 sekitar Rp665,1 miliar," jelas manajemen perseroan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Mutiara Nabila
Editor : Pandu Gumilar
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper