Bisnis.com, JAKARTA - Emiten BUMN karya, PT Waskita Karya (Persero) Tbk. (WSKT) optimistis dapat meraih kontrak hingga Rp30 triliun tahun ini.
Sementara itu, realisasi hingga Februari 2022 pun telah mencapai 746,47 miliar. Corporate Secretary Waskita Karya Novianto menjelaskan hingga saat ini perseroan masih melakukan konsolidasi kinerja operasional nilai kontrak baru (NKB) untuk periode Maret 2022.
"Namun, sebagai gambaran sampai dengan Februari 2022 Perseroan telah berhasil membukukan NKB secara konsolidasian sebesar Rp746,47 Miliar atau meningkat 105,27 persen YoY dibandingkan tahun lalu yang hanya sebesar Rp363,65 miliar," jelasnya kepada Bisnis, Rabu (13/4/2022).
Jika dibandingkan dengan sebelum pandemi Covid-19, Perseroan berhasil membukukan kenaikan NKB sebesar 1,22 kali lipat. Artinya, kontrak baru perseroan telah melampaui level sebelum pandemi.
Perolehan kontrak baru tersebut bersumber dari proyek pemerintah sebesar 66,84 persen, anak usaha perseroan sebesar 22,43 persen, dan proyek swasta sebesar 10,73 persen.
Berdasarkan segmentasi tipe proyek, kontrak baru tersebut terdiri atas segmen konektivitas infrastruktur sebesar 54,67 persen, anak usaha Perseroan sebesar 22,43 persen, gedung sebesar 19,14 persen, serta segmen Sumber Daya Air (SDA) 3,76 persen.
Baca Juga
"Perseroan optimistis mencapai target nilai kontrak baru pada semester pertama tahun ini salah satunya dengan pembukuan proyek baru di Sudan Selatan pada bulan Maret 2022," ujarnya.
Selain itu, WSKT juga optimistis dapat mencapai target nilai kontrak baru tahun 2022 sebesar Rp30 triliun dengan adanya proyek multiyears Sudan Selatan dan proyek IKN, serta proyek-proyek Pemerintah lainnya pada acara G20 dan ASEAN Summit.
Hingga penutupan hari ini, Rabu (13/4/2022), harga saham WSKT stagnan pada level 530 per lembar dengan kapitalisasi pasar mencapai Rp17,42 triliun.