Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

The Fed Perketat Kebijakan Moneter, Yield SUN Indonesia Bisa Tembus 7,5 Persen?

Data dari World Government Bonds pada Selasa (12/4/2022) mencatat, tingkat imbal hasil SUN Indonesia telah menembus level 6,984 persen.
Pialang memperhatikan Yield SUN Indonesia/Antara-Prasetyo Utomo
Pialang memperhatikan Yield SUN Indonesia/Antara-Prasetyo Utomo

Bisnis.com, JAKARTA – Tingkat imbal hasil (yield) Surat Utang Negara (SUN) Indonesia semakin mendekati level 7 persen seiring dengan melonjaknya imbal hasil obligasi AS.

Data dari World Government Bonds pada Selasa (12/4/2022) mencatat, tingkat imbal hasil SUN Indonesia telah menembus level 6,984 persen.

Selama sepekan terakhir, yield SUN Indonesia telah melemah sebesar 13,3 basis poin. Sementara itu, dalam periode 1 bulan belakangan, imbal hasil SUN telah melemah 16 basis poin.

Adapun, dikutip dari Bloomberg, imbal hasil obligasi AS atau US Treasury masih melanjutkan pelemahannya pada hari ini. Tercatat, imbal hasil obligasi AS seri acuan 10 tahun melemah 4 basis poin menembus 2,82 persen.

Sepanjang pekan lalu, yield US Treasury melonjak 32 basis poin. Hal tersebut seiring dengan rencana The Fed yang akan memperketat kebijakan moneternya.

Sebelumnya, Wakil Gubernur The Fed Lael Brainard mengatakan pihaknya akan melakukan kenaikan suku bunga yang berkelanjutan untuk menghadapi laju inflasi yang cepat.

Selain itu, The Fed juga berencana untuk mengurangi kepemilikan obligasinya hingga US$95 miliar per bulan.

Terkait hal tersebut, Chief Investment Officer STAR AM Susanto Chandra memaparkan, tren kenaikan yield obligasi AS menjadi faktor utama yang menekan pasar SUN Indonesia. Ia menjelaskan, peningkatan yield di AS dipicu oleh ekspektasi laju inflasi yang terus meningkat.

“Selain itu, pernyataan The Fed yang berencana melanjutkan pengetatan kebijakan moneter juga membayangi pergerakan yield SUN Indonesia,” jelasnya saat dihubungi, Selasa (12/4/2022).

Susanto melanjutkan, tren pelemahan imbal hasil SUN Indonesia masih akan berlanjut selama beberapa waktu mendatang. Potensi kenaikan suku bunga baik di AS maupun Indonesia akan menjadi katalis negatif terhadap pasar obligasi.

Di sisi lain, Susanto menambahkan peningkatan suku bunga di Indonesia tidak akan lebih cepat dibandingkan rencana kenaikan suku bunga AS.

“Kami memperkirakan yield SUN seri 10 tahun akan bergerak pada kisaran 6,5 persen – 7,5 persen untuk tahun ini,” katanya.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper