Bisnis.com, JAKARTA – Nilai tukar rupiah terpantau melemah pada pembukaan perdagangan hari ini, Rabu (6/4/2021) akibat pesan hawkish The Fed.
Berdasarkan data Bloomberg, nilai tukar rupiah dibuka melemah 24,5 poin atau 0,17 persen ke posisi Rp14.372 per dolar AS pukul 09.04 WIB. Bersamaan dengan itu, mayoritas mata uang di kawasan Asia turut melemah.
Selain rupiah, mata uang lain di kawasan Asia turut melemah di antaranya yen Jepang yang turun 0,30 persen, won Korea Selatan turun 0,71 persen, dan ringgit Malaysia turun 0,23 persen terhadap dolar AS.
Tim Riset Monex Investindo Futures (MIFX) menyebut, dolar AS menguat akibat pesan hawkish dari pejabat The Fed.
Sebagai informasi, Gubernur The Fed Lael Brainard, biasanya salah satu pembuat kebijakan Fed yang lebih dovish, mengatakan pada Selasa (5/4/2022) bahwa dia mengharapkan kenaikan suku bunga metodis dan pengurangan cepat pada neraca Fed.
Jumlah itu hampir US$9 triliun untuk membawa kebijakan moneter AS ke posisi yang lebih netral akhir tahun ini. Pengetatan lebih lanjut akan mengikuti sesuai kebutuhan.
Baca Juga
Presiden Fed Kansas City, Esther George, anggota pemungutan suara Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC), juga dalam sambutannya mendukung run-off cepat dari neraca Fed, dan juga mengatakan 50 basis poin akan menjadi pilihan. yang harus dipertimbanghkan.
"Pergerakan dolar terutama merupakan fungsi dari komentar hawkish Brainard hari ini. Dia sangat jelas dalam dua hal," kata Erik Nelson, ahli strategi makro di Wells Fargo Securities di New York.
Adapun Direktur MNC Asset Management Edwin Sebayang dalam riset hariannya menuliskan hari ini rupiah diprediksi bergerak pada rentang Rp14.270 - Rp14.410 per dolar AS.