Bisnis.com, JAKARTA - Sejumlah emiten mulai menjual saham treasury atau saham simpanannya di tengah tren bullish Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG). Langkah ini dinilai bakal menguntungkan bagi investor maupun emiten.
Pengamat pasar modal dari Asosiasi Analis Efek Indonesia Reza Priyambada mengungkapkan pelepasan saham-saham treasury itu ada aturannya.
“Jadi, tidak sembarang lihat momentum pasar lagi bagus, itu saham langsung dilepas. Ada dalam POJK 30/2017,” ujar Reza kepada Bisnis, Selasa (5/4/2022).
Ia melanjutkan, periode pelepasan saham atau pengalihan saham tersebut bertepatan dengan periode pasar yang saat ini sedang bullish, sehingga dimanfaatkan para emiten untuk mengalihkan sahamnya ke publik.
Menurutnya, dengan adanya kewajiban pelepasan tersebut maka diharapkan emiten mendapatkan selisih dari harga buyback sebelumnya.
Contohnya, PT Indo Tambangraya Megah Tbk. (ITMG) yang menjual saham treasury di harga saham Rp28.125 per lembar dari saham buyback pada 2016 dengan harga kisaran 6.500.
Baca Juga
Kemudian, PT Tower Bersama Infrastructure Tbk. (TBIG) yang melepas saham treasury di harga sekitar Rp3.000 dari saham buyback seharga Rp1.000.
Hal ini termasuk PT Elang Mahkota Teknologi Tbk. (EMTK) yang melepas saham treasury yang mulai dikoleksi sejak 2020 dengan kisaran harga rata-rata pada Rp233 per lembar dan saat ini telah berada pada harga 2.500 per lembar.