Bisnis.com, JAKARTA - Lelang Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) atau sukuk negara besok diprediksi masih sepi peminat seiring dengan kondisi pasar yang kurang kondusif.
Chief Economist Bank Permata Josua Pardede menjelaskan, lelang sukuk besok masih didominasi oleh sentimen kenaikan suku bunga The Fed, yang diproyeksikan mencapai 50 bps pada FOMC mendatang.
Josua memaparkan, sentimen ini diperkuat oleh rilis data ketenagakerjaan AS yang cenderung solid di hari Jumat. Tingkat pengangguran AS turun ke level 3,6% dari sebelumnya 3,8%.
"Sementara itu, pada hari ini tercatat yield obligasi rupiah cenderung naik di kisaran 1 - 2bps, sebagai akibat dari sentimen tersebut," jelas Josua saat dihubungi, Senin (4/4/2022).
Seiring dengan sentimen kondisi tersebut, Josua mengatakan hasil lelang besok berpotensi lebih rendah dibandingkan lelang sebelumnya. Ia memperkirakan permintaan pada lelang besok akan berada pada kisaran Rp12 triliun - Rp13 triliun,
Lebih lanjut, investor pada lelang besok kemungkinan masih akan mencari tenor-tenor pendek -menengah. Hal tersebut seiring dengan kondisi pasar yang masih cukup fluktuatif.
Baca Juga
"Seri dengan peminat terbanyak diperkirakan adalah seri dengan tenor pendek, seperti SPSN, PBS031, dan PBS032," pungkasnya.
Pemerintah berencana mengadakan lelang Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) atau Sukuk Negara pada Selasa (5/4/2022) besok, untuk memenuhi sebagian dari target pembiayaan dalam APBN 2022.
Berdasarkan data Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR Kementerian Keuangan, Senin (4/4/2022) seri yang akan dilelang adalah 1 seri Surat Perbendaharaan Negara – Syariah (SPN-S) dan 5 seri Project Based Sukuk (PBS).
Seri-seri tersebut adalah SPN-S 04102022 (new issuance), PBS031 (reopening), PBS032 (reopening), PBS034 (reopening), PBS029 (reopening), dan PBS033 (reopening).
Target indikatif dari lelang sukuk 5 April 2022 ditetapkan senilai Rp9 triliun. Adapun pemerintah mengalokasikan pembelian nonkompetitif sebesar 50 persen dari jumlah yang dimenangkan untuk seri SPN-S dan 30 persen dari jumlah yang dimenangkan untuk seri PBS.