Bisnis.com, JAKARTA—Pemerintah berencana mengadakan lelang Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) atau Sukuk Negara pada Selasa (5/4/2022) besok, untuk memenuhi sebagian dari target pembiayaan dalam APBN 2022.
Berdasarkan data Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR Kementerian Keuangan, Senin (4/4/2022) seri yang akan dilelang adalah 1 seri Surat Perbendaharaan Negara – Syariah (SPN-S) dan 5 seri Project Based Sukuk (PBS).
Seri-seri tersebut adalah SPN-S 04102022 (new issuance), PBS031 (reopening), PBS032 (reopening), PBS034 (reopening), PBS029 (reopening), dan PBS033 (reopening).
Terkait hal tersebut, Associate Director Fixed Income Anugerah Sekuritas Ramdhan Ario Maruto memprediksi, minat investor terhadap surat utang pemerintah Indonesia akan pulih pada lelang besok.
Ia menjelaskan, hal ini didukung oleh stabilnya kondisi pasar SUN Indonesia dalam beberapa waktu belakangan. Hal tersebut terlihat dari pergerakan imbal hasil (yield) SUN Indonesia seri acuan 10 tahun.
Data laman Asian Bonds Online yang dihimpun oleh Asian Development Bank (ADB) mencatat, tingkat imbal hasil Surat Utang Negara Indonesia seri acuan 10 tahun berada pada kisaran 6,74 persen. Selama 1 pekan terakhir, yield SUN Indonesia tercatat melemah 0,6 basis poin.
Baca Juga
“Meski masih cenderung melemah, tetapi pergerakan yield SUN Indonesia sudah cukup melandai dan berada di kisaran 6,7 – 6,8 persen,” jelasnya saat dihubungi, Senin (4/4/2022).
Ramdhan menambahkan, tingkat likuiditas domestik Indonesia juga menjadi katalis positif untuk pasar obligasi Indonesia. Dominasi investor domestik dinilai mampu menjaga kondisi pasar obligasi Indonesia dan mencegah pelemahan yang drastis
Seiring dengan sentimen tersebut, Ramdhan memprediksi SBSN dengan tenor 5 dan 10 tahun masih akan menjadi incaran para investor. Menurutnya, sukuk negara dengan tenor tersebut memiliki volatilitas yang lebih rendah dibandingkan dengan tenor lain.
“Investor saat ini masih memanfaatkan melimpahnya likuiditas yang ada di pasar, terutama sektor perbankan,” lanjutnya.
Ramdhan memprediksi, hasil lelang SBSN besok akan naik dibandingkan hasil lelang 2 pekan sebelumnya, yakni pada kisaran Rp20 triliun.